www.ujungjemari.com, SINTANG-Sungguh miris kondisi pendidikaan di Kabupaten Sintang, khususnya daerah yang berada di pedalaman. Setelah viral bangunan sekolah yang tak layak pakai. Kali ini beberapa oknum guru berstatus ASN mencoreng dunia pendidikan Bumi Senentang. Oknum guru yang bertugas di daerah pedalaman itu, diketahui tidak pernah menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik yang digaji oleh negara. Bahkan ada yang sampai dua tahun lamanya.
Hal tersebut diketahui oleh Wakil Bupati Sintang, Askiman saat melakukan kunjungan kerjanya di daerah pedalaman. Diperkuat lagi dengan laporan yang ia terima dari berbagai pihak.“Yang saya lihat di lapangan, masih ada terdapat guru lalai dalam melaksanan tugas dan tanggung jawab di daerah-daerah pedalaman,” ujar Askiman, Rabu (30/1).
Orang nomor dua di Pemkab Sintang ini, memang tak menyebutkan nama guru yang dimaksud dan berasal dari sekolah yang berada di pedalaman mana saja. Namun yang pasti, andaikan kelalaian itu disengaja oleh oknum yang bersangkutan, tindakan tegas akan diberikan.“Kalau kelalaian itu benar-benar disengaja tanpa ada sebab yang menguatkan, tindakan hukuman disiplin akan kita lakukan,” tegas Askiman.
Tetapi kalau memang lalai karena ada hal-hal yang sangat prinsip, maka kata Asiman akan dicarikan solusi, agar ke depannya oknum guru yang bersangkutan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar.“Kita tidak hanya melihat dari sisi kesalahannya sampai mereka tidak mengajar. Tapi semua faktor, termasuk lingkungan juga akan ditinjau,” jelasnya.
Baca Juga [related_posts] |
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Sintang , Welbertus mengatakan, bahwa dirinya baru mengetahui informasi ini setelah dimintai keterangan oleh awak media. Namun pihaknya segera akan mengambil tindakan, mengingat komisinya menangani masalah pendidikan. “Kita akan segera melakukan koordinasi dengan Disdikbud Sintang, untuk mengecek kebenaran itu,” ujarnya.
Kalau dari sisi aturan, Welbertus mengatakan, sudah jelas itu tidak dibenarkan. Maka dari itu, kalau memang hal tersebut benar adanya, sangsi tegas harus diberikan.
“Sudah selayaknya sangsi diberikan. Apalagi yang bersangkutan itu statusnya ASN. Kasian dengan tenaga honorer yang gajinya tak seberapa, tapi terus menjalankan tugas di pedalaman sana,” katanya.
Ia juga mengatakan, apabila nanti sudah tahu lokasi sekolah tersebut dan pihaknya dibutuhkan untuk hadir di sana. Maka hal itu akan dilakukan. “Kita lihat stuasinya, kalau memang kita harus hadir, pasti kita datang,” terangnya.
Ia juga mengimbau kepada Disdikbud Sintang, agar kontrol terhadap seluruh guru di Sintang lebih ditingkatkan lagi, sehingga kejadian seperti ini dapat ditekan.
“Kontrol kepada guru saya rasa sudah dilakukan oleh Disdikbud, tapi belum maksimal. Nah itu yang perlu ditingkatkan,” terangnya.
Keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan juga wajib, kata Welbertus. Apabila melihat guru yang tak menjalankan tugas dan kewajibannya, segera laporkan ke pihak terkait. “Terutama masyarakat yang berada di pedalaman. Karena memang sekolah yang di pedalaman ini yang banyak permasalhannya,” pungkasnya. (Tim-Red)