Tambah Wawasan dan Tumbuhkan Toleransi, Peserta Jambore Sekami Kunjungi Keraton Sintang

oleh

SINTANG, ujungjemari.id- Puluhan peserta Jambore Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Sekami) Se-Keuskupan Sintang mengunjungi Keraton Sintang pada Kamis, 3 Juli 2025.

Kunjungan ini bertujuan untuk menambah wawasan sejarah dan menanamkan semangat toleransi kepada para peserta yang masih anak-anak dan remaja.

Kedatangan rombongan Sekami disambut hangat oleh Sultan Sintang, Raden Barrie Danu Brata, didampingi Gusti Sumarman dan Berny Danu Brata, para kerabat Keraton. Rombongan peserta sendiri didampingi oleh Romo Bernardus Agus Rukmono, OMI, bersama pastor, suster, dan panitia jambore.

Sultan Sintang, Raden Barrie Danu Brata, menyambut baik kunjungan ini. Ia mengapresiasi anak-anak dan remaja Katolik yang ingin mengenal sejarah dan budaya Sintang.

“Keraton Sintang ini terbuka untuk semua suku dan agama. Silakan datang berkunjung. Pesan saya untuk anak-anak dan remaja Katolik, teruslah sekolah, jaga etika, dan siapkan masa depan kalian sebaik mungkin. Masa depan Sintang juga ada di tangan kalian,” ujar Raden Barrie.

Ia juga menekankan pentingnya memahami sejarah dan menjaga kebhinekaan. “Kami berterima kasih atas kunjungan ini. Anak-anak memang harus tahu sejarah Sintang. Darah itu warisan, agama itu pilihan. Mari kita jaga kerukunan dan keberagaman yang ada di Sintang,” tambahnya.

Romo Bernardus Agus Rukmono menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari pendidikan karakter bagi peserta jambore.

“Kami ingin anak-anak ini tidak hanya belajar iman, tapi juga mengenal budaya dan sejarah tempat mereka tinggal. Semoga mereka tumbuh menjadi generasi yang berkarakter dan mampu hidup dalam semangat toleransi,” ucap Romo Bernardus.

Hal senada disampaikan Thomas Andi, salah satu pendamping. Ia mengatakan bahwa kunjungan ini juga untuk menjalin relasi baik dengan Keraton Sintang.

“Kami ingin anak-anak tahu pentingnya hidup berdampingan dan saling menghargai perbedaan. Ini bagian dari pembelajaran hidup bermasyarakat,” ujarnya.

Salah satu peserta, Theodora Elfarim dari Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung, mengaku senang bisa berkunjung ke Keraton.

“Tadi kami mendengarkan sejarah Keraton Sintang dan melihat langsung bagian dalamnya. Seru dan menambah wawasan,” tuturnya dengan semangat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *