SINTANG, ujungjemari.id- Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala menutup kegiatan Jambore Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Sekami) se-Keuskupan Sintang, Jumat 4 Juli 2025. Penutupan ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tujuh kali.
Kegiatan jambore ini telah berlangsung selama empat hari dan diikuti ribuan anak dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Sintang. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan menyukseskan kegiatan tersebut.
“Saya, sebagai kepala daerah Kabupaten Sintang, sangat mengapresiasi kegiatan Jambore Sekami yang sudah berlangsung selama empat hari ini. Terima kasih atas bimbingan dan kerja sama semua pihak yang terlibat, terutama dalam mendampingi anak-anak kita,” ujar Bupati.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada anak-anak yang telah mengikuti kegiatan dengan penuh semangat.
“Kepada anak-anak sekalian, saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mengikuti materi yang disampaikan oleh panitia. Tapi saya ingin berpesan khusus untuk kalian. Tadi, dalam khotbah, Romo bercerita tentang Daud dan Goliat. Secara postur tubuh, mungkin banyak dari kita lebih mirip Daud, kecil dan sederhana. Tapi kalau soal tingkah laku, harus kita akui, banyak juga yang justru seperti Goliat, besar kepala dan suka menindas. Nah, setelah mengikuti kegiatan ini, saya harap kalian semua berubah menjadi seperti Daud. Bukan soal ukuran, tapi soal keberanian, kerendahan hati, dan keteguhan iman,” pesannya.
Bupati juga menyampaikan pentingnya melawan diri sendiri dan mengenal batas kemampuan diri dalam menjalani kehidupan. Ia mengingatkan peserta agar tidak mudah terpengaruh pergaulan yang negatif dan berani bersikap sesuai prinsip.
“Saya juga ingin menyampaikan pesan sederhana. Hidup ini harus enak dijalani. Dan untuk mencapai hidup yang ‘enak’ itu, sebenarnya kuncinya gampang. Kita harus bisa melawan diri kita sendiri. Melawan keinginan kita yang seringkali tidak seimbang dengan situasi atau kondisi yang kita hadapi. Karena itu, saya ingin kalian belajar mengenali diri. Ukurlah diri sendiri. Sadarlah akan situasi kalian,” lanjut Bupati.
Ia menambahkan, banyak anak muda terjerumus hanya karena ingin diterima pergaulan atau takut dianggap ketinggalan zaman. Bupati meminta peserta agar tetap pada jalur yang benar meskipun dianggap “jadul”.
“Saya ingat, dulu banyak teman seumuran saya yang jadi korban. Korban karena cuma ingin ikut-ikutan, cuma karena takut dibilang ‘jadul’ atau ‘nggak gaul.’ Misalnya, ada ajakan ke tempat tertentu, kita sebenarnya sadar itu bukan tempat yang pantas buat kita, tapi karena takut dikatai ‘nggak gaul,’ kita ikut juga. Nah, kalian harus berani berkata: ‘Ya udah, jadul nggak apa-apa, yang penting saya pantas dan saya di jalan yang benar,’” ceritanya.
Bupati juga menceritakan bahwa dirinya dahulu belum mengenal Sekami, namun sempat aktif mengikuti kegiatan rohani seperti retret. Meskipun hanya berlangsung singkat, menurutnya kegiatan tersebut memberi dampak positif dalam hidup.
“Sekami ini, kalau zaman saya dulu, belum ada. Mungkin belum terbentuk atau belum sampai ke tempat kami. Saya dulu paling ikut retret. Dan sebandel-bandelnya saya waktu muda, kalau sudah ikut retret, paling tidak dua minggu saya jadi orang baik. Minggu ketiga, ya mungkin balik lagi ke kebiasaan lama. Tapi yang penting, ada momen-momen itu yang tertanam dalam ingatan. Ketika hidup sedang sulit, kita bisa mengingat kembali hal-hal baik yang pernah kita pelajari saat retret atau kegiatan rohani lainnya,” ungkapnya.
Bupati juga menyampaikan ajakan kepada seluruh peserta untuk mulai hidup hemat, bekerja keras, dan memiliki prinsip sejak dini sebagai bekal hidup yang lebih baik ke depan.
“Jadi saya rasa apa pun yang kalian dapatkan dari Sekami maupun kegiatan lain seperti retret, itu pasti membawa kita ke jalan yang baik. Kalau kalian ingin hidup lebih tenang, lebih cukup, tidak perlu kaya, tapi cukup, maka mulailah dari sekarang. Belajarlah hemat, berprinsip, dan bekerja keras sejak dini. Jangan tunggu tua baru berhemat, jangan tunggu lemah baru kerja keras. Mulailah sekarang, ketika kalian masih kuat, masih punya waktu dan semangat,” pungkasnya.