SINTANG, KALBAR– Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus mengatakan pembelajaran sistem digitalisasi belum mampu diterapkan merata di semua daerah. Hal tersebut dikarenakan masih banyak daerah di Kabupaten Sintang belum memiliki akses jaringan internet.
“Kalau untuk penerapan pembelajaran sistem digitalisasi kita masih belum mampu tertutama di daerah-daerah yang tidak tersedia jaringan internet,” kata Yustinus kepada ujungjemari.id belum lama ini.
Sistem digitalisasi tentu dirancang untuk memudahkan proses pembelajaran di sekolah. Sejauh ini penerapan sistem digitalisasi khususnya di daerah yang terjangkau internet sudah cukup optimal.
“Digitalisasi ini bagus tapi kita belum mampu menerapkannya merata ke semua daerah,” kata Yustinus.
Selain itu, lanjut Yustinus penerapan sistem digitalisasi juga terkendala pada guru, khususnya yang berusia di atas 50 tahun. Mereka seringkali kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru, yang bisa disebabkan oleh kurangnya pelatihan atau pengalaman dengan perangkat digital.
“Banyak guru kita yang usianya di atas 50 tahun tidak mampu mengikuti cara pembelajaran yang menggunakan sistem digitalisasi. Namun kita juga terus memberikan support dan motivasi kepada mereka agar selalu mengupgrade diri, dapat beradaptasi dan menghadirkan kreativitas atau cara baru dalam pembelajaran,” kata Yustinus
Dikatakannya, karena daerah belum mampu menerapkan sistem digitalisasi secara utuh dalam pembelajaran, para guru perlu menjadi kreatif dan inovatif untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak.
“Tentu kita harapkan guru itu dapat menggunakan berbagai metode dan pendekatan yang dapat menarik minat siswa, seperti pembelajaran berbasis proyek, permainan edukatif, dan diskusi interaktif. Karena sesuai dengan harapan pemerintah pusat kurikulum merdeka belajar ini memang mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid,” pungkasnya.