Kebutuhan Infrastruktur di Daerah Kayan Masih Banyak

oleh
Anastasia (Foto: Timots)

SINTANG, KALBAR– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Anastasia, menegaskan bahwa meskipun telah ada perkembangan dalam sektor infrastruktur di daerah Kayan Hulu, masih banyak kebutuhan yang belum terjawab. Menurutnya, meski ada sejumlah perbaikan yang telah dilakukan, infrastruktur yang ada saat ini masih jauh dari kata cukup.

“Perkembangan infrastruktur memang sudah ada, namun belum semua kebutuhan masyarakat terjawab. Masih banyak jalan yang rusak dan beberapa jembatan yang dalam kondisi tidak layak. Bahkan, ada korban yang mengalami cedera parah, seperti patah kaki, akibat infrastruktur yang rusak ini,” ujar Anastasia belum lama ini.

Menurut Anastasia, infrastruktur yang rusak tak hanya berdampak pada aksesibilitas masyarakat, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial sehari-hari. Salah satu sektor yang mendapatkan perhatian serius adalah bidang pendidikan. Ia mengungkapkan bahwa banyak sekolah di daerah Kayan yang masih kekurangan fasilitas dasar, seperti ruang kelas yang rusak dan rumah dinas guru yang tidak layak huni.

“Di sektor pendidikan, masalah infrastruktur juga cukup besar. Banyak laporan yang masuk mengenai lokal kelas yang rusak, yang tentu saja mempengaruhi kenyamanan belajar mengajar. Begitu juga dengan rumah dinas untuk guru yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Guru-guru pun kesulitan bekerja jika fasilitas yang mereka gunakan tidak mendukung,” jelasnya.

Anastasia menegaskan bahwa meski pembangunan infrastruktur sudah berlangsung selama ini, kebutuhan mendesak masyarakat belum sepenuhnya terakomodasi. Setiap tahun, isu infrastruktur selalu menjadi usulan utama dari masyarakat di daerah tersebut. Ia berharap, pemerintah bisa lebih serius menanggapi kebutuhan infrastruktur yang mendesak ini agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih lancar dan aman.

“Harapan saya kepada pemerintah agar dapat segera menjawab kebutuhan infrastruktur ini. Infrastruktur bukan hanya soal jalan atau jembatan, tetapi juga fasilitas pendidikan dan perumahan yang memadai untuk para tenaga pengajar. Semuanya saling berkaitan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *