SINTANG, www.ujungjemari.id- Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, meminta Pertamina dan pihak terkait untuk tidak mempersulit warga yang ingin menjadi pengecer bahan bakar minyak (BBM), terutama di wilayah pedalaman. Menurutnya, keberadaan kios BBM eceran sangat berjasa dalam membantu distribusi energi ke daerah-daerah yang belum terjangkau SPBU.
Hal itu disampaikan Krisantus saat melakukan kunjungan kerja ke Sintang, pada Jumat, 11 April 2025. Dalam pernyataannya, ia menantang Pertamina untuk membangun SPBU hingga ke pelosok Kalbar jika ingin melarang penjualan BBM eceran oleh masyarakat.
“Silakan ketat, tapi Pertamina harus dirikan SPBU sampai ke kampung-kampung. Kalau tidak mampu, tolong berikan kemudahan bagi warga untuk mendapatkan izin membuka kios BBM,” tegas Krisantus.
Ia menilai bahwa para pengecer BBM bukanlah pelaku pelanggaran hukum, melainkan masyarakat kecil yang berusaha mencari nafkah. Mereka membeli BBM dalam jumlah kecil, seperti satu atau dua jerigen, bahkan satu drum paling banyak, bukan untuk menjadi kaya, tetapi demi menyambung hidup.
“Sekarang kalau ditinjau dari sisi hukum, banyak kajian dari mana memandangnya sehingga mereka dianggap melanggar hukum. Padahal mereka ini membantu kita mendistribusikan BBM ke pelosok. Jangan malah dipersulit,” ujarnya.
Krisantus juga mempertanyakan tudingan bahwa pengecer merugikan negara. Ia menilai pembelian BBM dalam jumlah kecil untuk dijual kembali tidak seharusnya dianggap pelanggaran yang merugikan keuangan negara.
“Pertanyaan saya, di mana letak kerugian negara? Saya ingin tanya ke ahli keuangan, ahli hukum. Saya gak menemukan kerugiannya. Mereka ini justru membantu pemerintah,” kata Krisantus.
Krisantus meminta agar dibuat regulasi yang lebih berpihak pada pelaku usaha kecil di sektor distribusi BBM. Ia berharap pemerintah tidak hanya mengandalkan pembangunan SPBU formal, tapi juga memfasilitasi alternatif distribusi melalui pengecer agar masyarakat pelosok tetap mendapatkan akses BBM secara adil dan merata.