Bupati Sintang Buka Musrenbang RKPD 2026 dan RPJMD 2025-2029

oleh

SINTANG, ujungjemari.id – Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Kabupaten Sintang pada Jumat, 11 April 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Bupati Sintang dan menjadi bagian dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sintang untuk tahun 2025-2029.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan bersama jajaran Pemprov Kalbar, Wakil Bupati Sintang Florensius Ronny, Ketua DPRD Kabupaten Sintang Indra Subekti, unsur Forkopimda, anggota DPRD, kepala OPD, tokoh masyarakat, pemuda, serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Sintang menyampaikan pentingnya tetap menjaga semangat membangun daerah, meskipun saat ini terjadi pemotongan anggaran dari pemerintah pusat.

“Memang dana dari pusat dipotong, tapi kita jangan sampai kehilangan semangat. Kehadiran Wakil Gubernur dan pejabat dari provinsi bisa bantu kita membangun Sintang ke depan,” ujar Bupati.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah tetap fokus menyusun rencana pembangunan lima tahun ke depan, sesuai dengan visi dan misi yang telah disampaikan saat pemilihan kepala daerah sebelumnya.

“Kita harus tetap semangat menyampaikan rencana-rencana pembangunan. Sebagai Bupati dan Wakil Bupati, tugas kami adalah menyusun rencana pembangunan lima tahun ke depan. Janji-janji kami saat pilkada akan dijadikan pedoman untuk membangun Sintang,” lanjutnya.

Bupati juga memaparkan kondisi terkini Kabupaten Sintang. Saat ini, jumlah penduduk mencapai 443.684 jiwa, di mana 68 persen merupakan usia produktif, yaitu antara 15 hingga 64 tahun.

“Penduduk Sintang sekarang lebih dari 443 ribu orang. Sebagian besar adalah usia kerja. Tapi rata-rata sekolahnya masih rendah, hanya 7,6 tahun. Ekonomi kita tumbuh sekitar 4 sampai 4,6 persen, dan pertanian jadi penyumbang terbesar,” jelas Bupati.

Namun, ia juga menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi, seperti angka kemiskinan dan kondisi infrastruktur jalan yang masih perlu perhatian.

“Kemiskinan di Sintang masih 8 persen, lebih tinggi dari rata-rata provinsi. Jalan-jalan juga banyak yang rusak, hanya 11 persen yang kondisinya bagus,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *