SINTANG, www.ujungjemari.id- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Harmaini, menyampaikan bahwa masalah stunting tidak bisa ditangani hanya oleh pemerintah saja. Menurutnya, semua pihak harus ikut ambil bagian untuk menurunkan angka stunting yang saat ini mengalami peningkatan.
Ia menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Masalah ini sangat kompleks, karena berkaitan dengan banyak hal, mulai dari kesehatan, pola makan, sanitasi, hingga pengetahuan orang tua.
“Kalau melihat gambaran Kalimantan Barat, dulu kita termasuk daerah dengan angka stunting yang cukup rendah. Waktu itu sekitar 24 persen. Bahkan Sintang sempat menjadi salah satu daerah terbaik dalam percepatan penurunan stunting,” kata Edy kepada ujungjemari.id, Selasa 10 Juni 2025 kemarin.
Namun, ia mengakui bahwa saat ini angka stunting di Sintang kembali naik. Karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap upaya yang sudah berjalan. Ia menekankan bahwa tidak ada satu pihak pun yang bisa menyelesaikan masalah ini sendirian.
“Apa yang harus dievaluasi? Banyak hal. Karena masalah stunting ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. Semua harus terlibat. Pemerintah, desa, perangkat desa, kader, bahkan perusahaan juga harus ikut ambil peran,” ujarnya.
Edy juga menyoroti pentingnya dukungan dari pihak swasta, seperti perusahaan yang berada di sekitar wilayah terdampak stunting. Menurutnya, perusahaan bisa ikut berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial atau CSR, misalnya dengan memberikan bantuan peningkatan gizi atau edukasi kesehatan.
“Stunting ini adalah tanggung jawab bersama. Semua elemen masyarakat harus bergerak. Jika tidak ditangani dengan serius, dampaknya bisa panjang, tidak hanya pada anak itu sendiri, tapi juga pada masa depan daerah,” tegasnya.
Edy berharap masyarakat juga mulai sadar bahwa menjaga gizi anak sejak dini adalah investasi penting bagi masa depan bangsa. Pemerintah daerah, lanjutnya, akan terus berupaya menggerakkan semua unsur masyarakat untuk ikut peduli dan bertindak.
“Masalah stunting memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Tapi, dengan gotong royong dan kepedulian bersama, Sintang diyakini bisa kembali menjadi contoh dalam penanganan stunting di Kalimantan Barat,” pungkasnya.