DPRD Sintang Tepis Isu Guru “Kabur” di SDN 6 Gemare

oleh

SINTANG, KALBAR– Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Anastasia, bersama rombongan melakukan kunjungan langsung ke SDN 6 Kelas Jauh Dusun Gemare, Desa Nanga Masau, Kecamatan Kayan Hulu, untuk mengklarifikasi beredarnya isu yang menyebutkan bahwa guru di sekolah tersebut “kabur”.

Dalam kunjungan tersebut, Anastasia didampingi oleh Kepala Sekolah SDN 6 Nanga Masau, Darwis, Babinsa Andri, Sekretaris Desa Lorensius, serta Kepala Dusun Gemare, Hendra Gunawan. Anastasia menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. Menurutnya, isu mengenai guru yang “kabur” di Dusun Gemare merupakan salah paham.

“Berita yang menyebutkan bahwa guru di sini kabur adalah tidak benar. Yang sebenarnya terjadi adalah guru di sekolah ini sedang sakit dan tidak dapat mengajar. Kemudian beberapa siswa pindah ke sekolah induk di pusat Desa Nanga Masau, sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara,” ujar Anastasia, Selasa 10 Desember 2024.

Politisi Partai Nasdem ini juga menjelaskan bahwa masalah utama yang dihadapi oleh SDN 6 Dusun Gemare bukan hanya kesehatan guru, tetapi juga jumlah siswa yang sangat terbatas serta kendala akses transportasi yang sulit.

“Akses menuju Dusun Gemare sangat terbatas. Hanya ada satu jalur, yaitu melalui sungai dengan menggunakan longboat, yang kondisinya sangat bergantung pada tinggi rendahnya air sungai. Pada musim kemarau, perahu panjang harus ditarik agar dapat melewati batu-batu besar di sungai, yang tentunya memperlambat perjalanan dan sangat menyulitkan,” jelas Anastasia.

Menurutnya, kondisi ini membuat tenaga pengajar dari luar daerah enggan untuk ditempatkan di Dusun Gemare, sehingga sangat bergantung pada guru yang berasal dari warga setempat.

“Jadi, saya tegaskan kembali, berita tentang guru yang ‘kabur’ itu tidak benar. Yang terjadi sebenarnya adalah kondisi kesehatan guru dan jumlah siswa yang terbatas, yang membuat kegiatan belajar mengajar terhambat. Kami berharap masyarakat lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi,” tegasnya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Kayan Hulu dan Kayan Hilir ini berharap agar masalah ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, terutama terkait dengan peningkatan akses transportasi dan kesejahteraan tenaga pengajar di wilayah terpencil seperti Dusun Gemare, agar kualitas pendidikan di daerah tersebut bisa terus berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *