Uskup Sintang Ingatkan Anak Sekami Gunakan Teknologi untuk Kebaikan

oleh

SINTANG, ujungjemari.id- Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap, memimpin misa pembukaan Jambore Sekami Se-Keuskupan Sintang yang digelar di venue utama halaman Persekolahan Panca Setya 2 Sintang, Selasa sore, 1 Juli 2025.

Misa pembukaan ini dihadiri oleh puluhan imam dari seluruh Keuskupan Sintang. Hadir pula Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala, Wakil Ketua DPRD Yohanes Rumpak, Anggota DPRD Toni, Ketua Panitia Jambore Sekami Welbertus, para pejabat Pemkab Sintang, tokoh umat Katolik, serta peserta Jambore dari 38 paroki se-Keuskupan Sintang. Juga hadir peserta tamu dari Keuskupan Ketapang, Keuskupan Agung Pontianak, dan Karya Kepausan Indonesia Jakarta.

Dalam homilinya, Uskup Sintang menggarisbawahi pentingnya menjadi terang dan garam bagi dunia, terutama bagi anak-anak Sekami.

“Kegelapan melambangkan kejahatan, tempat di mana tidak ada cinta kasih. Namun terang Tuhan menyinari dunia melalui ajaran-Nya. Bayangkan jika tidak ada yang mengajarkan kebaikan di dunia ini. Tuhan hadir untuk membawa panduan hidup bagi manusia,” ujar Mgr. Samuel.

Ia juga mengajak anak-anak Sekami untuk mengambil peran aktif menjadi pembawa kebaikan, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun.

“Setiap anak Sekami harus menjadi terang dan garam dunia. Dimana ada permusuhan, jadilah pembawa damai. Dimana ada kegelapan, bawalah terang. Dan dimana ada ketidaknyamanan, hadirkan kenyamanan,” pesannya.

Uskup juga mendorong anak-anak Sekami untuk menjadi teladan baik di rumah, sekolah, maupun di tengah masyarakat. Ia menyoroti tantangan zaman digital, terutama dalam penggunaan gawai dan media sosial.

“Banyak anak muda tersesat karena tidak bijak memakai handphone. Waktu habis hanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Anak-anak Sekami harus bisa membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya,” tegasnya.

Ia mengajak peserta untuk menjadi “bintang kecil yang bercahaya”, yang mampu memberi arti dan inspirasi bagi orang lain.

“Kalian harus mampu memilah mana yang baik dan buruk. Gunakan teknologi untuk kebaikan. Jangan menjadi bintang yang redup,” tutup Uskup Sintang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *