Welbertus : Banjir Gambarkan Krisis Lingkungan

oleh
Anggota DPRD Kabupaten Sintang Welbertus

SINTANG, KALBAR- Peristiwa banjir yang kembali terjadi di Kabupaten Sintang tahun 2022 ini menggambarkan terjadinya krisis lingkungan.

Hal tersebut disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Welbertus saat dijumpai di DPRD Sintang, Kamis 13 Oktober 2022.

Pada tahun 2021 lalu peristiwa banjir di Kabupaten Sintang menjadi viral dan menarik perhatian pemerintah pusat. Bahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, melakukan kunjungan kerja terkait banjir tersebut.

“Jadi saya ingin sampaikan berkaitan dengan banjir yang kedua ini, kayaknya ini ulang tahun yang kedua setelah tahun lalu. Ini ngeri – ngeri juga. Ini sudah jelas menggambarkan krisis lingkungan yang serius,” ungkap Welbertus.

Situasi yang dinilainya semakin ekstrim tersebut harus segera disikapi secara serius. Oleh karena itu politisi PDI Perjuangan ini meminta kepada pemerintah daerah melakukan pemetaan terkait penyebab utama terjadinya banjir di Bumi Senentang.

“Apakah oleh perusahaan sawit, aktivitas peti atau apapun, itu mohon kepada pemerintah melakukan pemetaan terkait hal tersebut,” pintanya.

Pada kesempatan yang sama, wakil rakyat Dapil Kecamatan Sintang ini juga mengimbau kepada para orang tua, terutama  yang bermukim di pinggiran sungai supaya mengawasi anak-anak.

“Mari kita semua selalu waspada, terutama bagi para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya,” imbaunya.

Ia juga meminta kepala desa di Bumi Senentang ini melakukan pemetaan pada wilayah yang terdampak banjir dan disampaikan kepada dinas terkait supaya mendapat penanganan segera.

“Kita minta kades- kades segera laporkan kepada dinas terkait jika ada wilayahnya yang terdampak banjir. Ini penting supaya pemerintah segera mengambil langkah penanganan, baik penyaluran bantuan dan lainnya,” pinta Anggota DPRD Sintang dua periode ini.

Bupati Sintang Jarot Winarno, menyebutkan  hingga saat ini sudah ribuan kepala keluarga di Kabupaten Sintang yang terdampak banjir tahun 2022 ini. Berdasarkan data yang dirilis pada tanggan 11 Oktober 2022, sedikitnya ada 12. 085 Kepala Keluarga atau 43. 682 jiwa di Kabupaten Sintang yang terdampak Banjir.

12. 085 Kepala Keluarga atau 43. 682 jiwa ini tersebar di 104 desa atau kelurahan yang ada di 10 kecamatan. Ada 4 kecamatan yang tidak terdampak banjir yakni Kecamatan Sungai Tebelian, Kayan Hulu, Ketungau Hulu dan Ambalau,” terang Jarot Rabu 12 Oktober 2022.

Jarot mengatakan pihaknya sudah menyampaikan data tersebut kepada Gubernur Kalimantan Barat melalaui surat resmi.

“Surat tersebut memaparkan jumlah warga yang terdampak banjir per 11 Oktober 2022,” ungkapnya.

Terkait penanganan banjir di daerah Bupati Sintang menjelaskan pihaknya sudah mengambil langkah seperti pembangunan posko banjir dan dapur umum.

“Kita juga sudah minta kepada sekolah yang terdampak banjir supaya menerapkan pembayaran secara daring,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *