Sudiyanto Dorong Desa Miliki Alat dan Relawan Kebakaran

oleh
Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto, meninjau lokasi musibah kebakaran yang menimpa 7 rumah warga di Desa Sungai Segak, Kilometer 68 Kecamatan Sepauk, Senin 26 April 2021 kemarin.

SINTANG, KALBAR-  Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto, meninjau lokasi musibah kebakaran yang menimpa 7 rumah warga di Desa Sungai Segak, Kilometer 68 Kecamatan Sepauk, Senin 26 April 2021 kemarin.

Pada peninjaun itu, Wakil Bupati juga langsung menyerahkan bantuan kepada korban musibah kebakaran yang terjadi Minggu sore 25 April 2021 kemarin.

Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mengatakan kebakaran menjadi salah satu bencana yang kerap terjadi di masyarakat. Bencana tersebut kerap menimbulkan kerugian yang besar, terlebih bila terlambat ditangani.

Maka dari itu, untuk menanggulangi keadaan tersebut pemerintah daerah medorong masyarakat membentuk Relawan Pemadam Kebakaran di tingkat desa/kelurahan.

Ia menilai upaya tersebut merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk pencegahan dini kebakaran di pedesaan.

“Itu sangat dibutuhkan, mengingat damkar yang ada di kabupaten Sintang kesulitan menjangkau kecamatan atau desa saat terjadi kebakaran, karena jarak yang terlampau jauh juga infrastruktur yang belum mendukung,” ujar Sudiyanto.

Seperti kebakaran yang baru saja terjadi di Desa Sungai Segak, Kecamatan Sepauk, termasuk di Nanga Pari, Maret lalu, yang menyebabkan satu korban jiwa meninggal dunia. Lokasi kebakaran di Desa Nanga Pari, letaknya sangat jauh dari Kecamatan Sepauk sehingga membutuhkan 4 jam perjalanan.

“Bayangkan selama 4 jam perjalanan untuk menuju TKP, kan udah hangus semua, apa yang kita selamatkan lagi, oleh sebab itu kita mendorong setiap desa memiliki relawan kebakaran serta setiap desa dapat menganggarkan mesin untuk memadamkan api, seperti mesin robin maupun yang lainnya,”pinta Wabup.

Menurut Wabup dengan Kondisi jalan sulit dilalui kendaraan sehingga pemadam kebakaran tidak dapat mencapai TKP. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api yang cepat membesar susah diatasi.

“Perlu kewaspadaan antisipasi kedepan. Alat pemadam diperlukan di setiap desa, harus diadakan, paling tidak jenis robin, supaya itu bentuk antisipasi, ada pemadam sukarelah lah, ditingkat desa dibentuk oleh desa. Embung juga juga harus ada. Dana desa juga bisa dianggarkan untuk penyediaan alat pemadam,” ujarnya.

Sudiyanto juga mengingatkan masyarakat supaya memperhatikan istalasi listrik di rumah secara berkala. Padalnya arus pendek listrik kerap jadi pemicu kebakaran.

“cek sudah berapa lama istalasi tersebut, kalau sudah tua segera diganti dengan yang standar,” ujarnya. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *