Disdikbud Sintang Ingatkan SPMB Wajib Bebas Pungli

oleh
Foto bersama usai pembukaan Rapat Koordinasi Kepala Sekolah PAUD, SKB, SD dan SMP se Kabupaten Sintang

SINTANG, www.ujungjemari.id- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang menggelar rapat koordinasi (rakor) kepala sekolah jenjang PAUD, SKB, SD, dan SMP se-Kabupaten Sintang. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMKN 1 Sintang pada Rabu, 21 Mei 2025.

Dalam rakor tersebut, Kepala Disdikbud Sintang, Yustinus, mengingatkan dengan tegas agar tidak ada pungutan liar (pungli) dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

“Kita ingatkan lagi ya, soal pungli di SPMB ini jangan sampai terjadi. Kita sudah kirim surat edaran sebelumnya, tapi di rakor ini kita tegaskan kembali. Jangan ada gratifikasi, jangan ada pungli, jangan ada penyimpangan lainnya,” ujar Yustinus.

Yustinus juga menjelaskan bahwa sekarang pengaturan teknis soal SPMB bukan lagi ditentukan oleh Dinas Pendidikan, tapi langsung ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.

“Jadi sekarang SPMB itu ditetapkan langsung oleh pemerintah daerah lewat SK Bupati. Ini luar biasa karena menunjukkan ada dukungan penuh dari Pemkab, termasuk dari Bupati dan semua pihak yang peduli dengan pendidikan,” jelasnya.

Sebagai bentuk keseriusan dalam pencegahan pungli, Disdikbud Sintang juga menghadirkan narasumber dari Kejaksaan dan Inspektorat dalam rakor tersebut.

“Kita sengaja undang pihak Kejaksaan dan Inspektorat. Supaya kepala sekolah dapat pemahaman langsung. Kita nggak mau ada masalah. Kalau sampai ketahuan ada pungli, sanksinya pasti tegas dan tetap kita jalankan sesuai aturan,” tegas Yustinus.

Ia menambahkan, pada tahun 2024 lalu laporan pungli di sekolah-sekolah sudah sangat minim. Harapannya, di tahun 2025 ini tidak ada laporan sama sekali.

“Kita bersyukur tahun lalu udah minim laporan-laporan. Tahun ini kita harap nggak ada lagi. Makanya penting rakor ini untuk kita saling mengingatkan dan rakor ini bukan seremonial belaka,” ucapnya.

Yustinus juga menekankan bahwa rakor ini bukan cuma soal SPMB, tapi juga jadi momen penting untuk mendorong perbaikan di semua aspek sekolah.

“Rakor ini penting supaya sekolah bisa terus berbenah. Mulai dari SPMB-nya, pengelolaan keuangan, sampai ke soal disiplin. Semua harus lebih baik ke depannya,” tutup Yustinus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *