www.ujungjemari.com [SINTANG]- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Sintang tahun 2018 di gedung Cadika Sintang Minggu pagi (25/2/18) yang turut di hadiri Anggora DPR RI H.Sukiman, Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi Kalbar dan unsur terkait lainnya.
Jarot mengatakan dirinya sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang luar biasa terlebih dirinya bersyukur bisa hadir langsung dalam musyawarah Dewan Masjid Indonesia ke-VI kabupaten sintang ini. Jarot meminta Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Sintang untuk mengembalikan peran dan fungsi masjid seperti jaman Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam.
“Mari kita kembalikan peran dan fungsi masjid seperti jaman Rasullallah Sallallahu alaihi wasallam sebagai pusat ibadah, sebagai pusat silaturrahim, sebagai pusat Ukhuwah Islamiyah dan sebagai pusat pemberdayaan umat Islam,” kata Jarot.
Jarot menjelaskan, usai terpilih kembali mejadi Ketua Dewan Masjid Indonesia, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memiliki program baru yakni ingin masjid di makmurkan dan memakmurkan. “bagaimana umat berkewajiban memakmurkan masjid, kita juga di makmurkan oleh keberadaan aktivitaas-aktivitas masjid yang melakukan kegiatan pemberdayaan umat,” jelas Jarot.
Namun ungkap Jarot, jika menilik kebelakang, program Jusuf Kalla lima tahun yang lalu sebagai Ketua Dewan Masjdi Indonesia, ada 10 program startegis dan prioritas beliau dimulai dari hal yang kecil tapi sangat besar manfaatnya yakni seperti kualitas akustik atau soundsistem masjid, dimana beliau ingin 8500 masjid di indonesia ini dari segi soundsistem atau akusitik semuanya baik.
“Problem kita di Kabupaten Sintang rata-rata sound system atau akusitiknya kurang baik. Pak JK inginkan akustik masjid diperbaiki, kemudian baru kita perbaiki dari segi kesehatan lingkunganya, kegiatan pemberdayaan umat itu merupakan sebagian program beliau belum sepenuhnya terealisir,” ungkap Jarot.
Masalah di Kabupaten Sintang lainnya yang lebih mendasar lagi kata Jarot, yakni masih berhadapan dengan masalah infrastruktur bangunan masjid, namun sebagai pemerintah/umaroh saat ini sudah diupayakan di luar dana-dana yang disalurkan melalui Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sintang, melalui ormas keislaman, Pemkab Sintang juga sudah menyiapkan anggaran Rp 5 miliyar.
“Masalah Sintang ini adalah masalah infrastruktur dasar masjid ini belum selesai, saya pikir ini tugas kita bersama-sama berbicara program yang strategis diselenggarakan di kabupaten Sintang ini, sehingga kita bersama memberdayakan umat Islam di Kabupaten Sintang, berdaya secara ekonomi, berdaya secara sosial budaya dan berdaya secara politik,” tambah Pungkasnya.
Hal senada di ungkapkan Pengurus Dewan Masjid Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, H.Munir, yang menginginkan dewan masjid Indonesia Kabupaten Sintang memainkan peran dan fungsinya sehingga masjid-masjidkan di fungsikan sesusai dengan fungsinya seperti yang telah di contohkan oleh Rasullah Sallallahu alaihi wasallam. “jadikan masjid sebagai jawaban persoalan-persoalan hidup, jadikan masjid sebagai tumpuan dan harapan umat, ”ungkap Munir. (Red)