SINTANG, KALBAR– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono, mengapresiasi peningkatan jumlah desa yang telah mencapai status Open Defecation Free (ODF) di wilayah Kabupaten Sintang. Meskipun dari total 391 desa, lebih dari 50% desa di Sintang masih belum ODF, perkembangan yang terjadi patut diapresiasi.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat bahwa 125 desa sudah mencapai status ODF, dan angka ini terus bertambah.
“Perkembangan ini merupakan langkah positif yang patut kita dukung. Meskipun separuh desa yang ODF, namun angka 125 desa yang sudah mencapai status ini menunjukkan adanya kemajuan. Kita harap ke depan semua desa di Sintang bisa ODF,” ujar Senen, Selasa 12 November 2024.
Diketahui program ODF bertujuan untuk mengatasi masalah buang air besar sembarangan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, terutama penyakit yang ditularkan melalui sanitasi buruk seperti diare. Oleh karena itu, Senen menilai pentingnya sosialisasi mengenai kesehatan dan sanitasi kepada masyarakat agar lebih banyak desa yang bisa mencapai ODF.
“Sosialisasi mengenai kebersihan dan pentingnya sanitasi yang baik sangat penting. Ini bukan hanya soal ODF, tapi juga tentang penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat secara umum. Masyarakat perlu memahami bahwa ODF bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga soal menjaga kesehatan keluarga,” ungkap Senen.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan semakin banyak desa yang mencapai status ODF, maka semakin baik pula kualitas hidup masyarakatnya. Pencapaian ini menunjukkan bahwa pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan.
“Semakin banyak desa yang ODF, berarti ada peningkatan kesadaran dan partisipasi dari masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan,” kata Senen.
Pemerintah sendiri, lanjut Senen, telah menginisiasi berbagai program untuk mendukung tercapainya ODF di desa-desa, seperti program “Jamban Sehat” yang memberikan bantuan fasilitas sanitasi kepada warga.
“Pemantauan dan implementasi program ini memang masih terbatas, karena bergantung pada ketersediaan anggaran. Namun, kami berharap ke depannya, dengan dukungan anggaran yang lebih memadai, program ODF dan jamban sehat bisa lebih merata dan menjangkau lebih banyak desa,” pungkasnya.