Video Dinarasikan Bagi-bagi Duit, ini Klarifikasi Yustinus

oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus

SINTANG, KALBAR- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, memberikan klarifikasi terkait video viral yang menunjukkan dirinya memberikan uang saat merespon aksi blokir jalan oleh warga yang menolak kedatangan Ustad Abdul Somad pada Selasa 1 Maret 2024 lalu.

Dalam klarifikasi tersebut, Yustinus mengakui bahwa dirinya memang memberikan uang pada warga yang memblokir jalan. Namun, uang tersebut bukan untuk membagi-bagikan uang, melainkan untuk biaya ritual adat saat jalan dibuka.

“Saya ingin meluruskan terkait video viral di media sosial. Dalam video itu, saya seolah-oleh sedang membagikan uang pada masyarakat. Saya tegaskan di sini, itu tidak benar,” tegas Yustinus.

Yustinus, yang juga merupakan pengurus Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang, menegaskan bahwa proses pembukaan jalan melalui ritual adat Pemali adalah bagian dari upaya untuk menjaga keharmonisan masyarakat Sintang.

“Lokasi itu adalah daerah saya sendiri. Di mana tanah dipijak, disitu langit dijunjung. Karena saya orang beradat, orang yang mengerti tentang adat, saya juga mengerti tentang hukum adat, makanya kami melakukan itu. Bukan membagi-bagikan uang,” tegasnya lagi.

Dia juga menegaskan bahwa proses pembukaan jalan melalui ritual adat Pemali adalah bagian dari upaya untuk menjaga keharmonisan masyarakat Sintang.

Sebelum proses pembukaan jalan, warga sudah melakukan ritual penutupan jalan. Setelah proses komunikasi dan negosiasi yang panjang, disepakati bahwa pembukaan blokir jalan harus dilakukan dengan ritual adat. Yustinus menegaskan bahwa pembukaan jalan tanpa melalui prosesi adat akan melanggar adat istiadat masyarakat setempat.

Yustinus berharap dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat Sintang, Kalbar, dan Indonesia pada umumnya bisa memahami konteks sebenarnya dari tindakannya. Dia menegaskan bahwa tidak ada kepentingan politik di balik tindakannya, dan bahwa semua itu demi masyarakat Sintang yang lebih harmonis.

Ketua Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Cabang Sintang ini menambahkan bahwa dia ingin Sintang tetap damai, tentram, dan rukun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *