9 Jembatan di Perbatasan Ditargetkan Selesai 2019

oleh
Bupati Sintang, Jarot Winarno.

 

Bupati Sintang Jarot Winarno. (FOTO:TIMO)

www.ujungjemari.com, SINTANG-Kondisi infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan di Kabupaten Sintang memang masih terbilang jauh dari kata memuaskan, terlebih untuk daerah pedalaman.

Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat terus berusaha untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan sesuai dengan nawacita Presiden RI, membangun dari pinggiran.

Contohnya saja, di tahun 2019 ini, sedikitnya ada 9 jembatan yang berada di pedalaman Bumi Senentang menjadi prioritas pembangunannya oleh Pemkab agar segera dapat difungsikan oleh masyarakat.

“Jadi 9 jembatan yang berada di pedalaman dan pinggiran itu target kita selesai pembangunannya tahun ini, sehingga bisa dapat digunakan,” ujar Bupati Sintang, Jarot Winarno, kemarin.

Adapun 9 jembatan tersebut, diantaranya, Jembatan Ruwe di Kecamatan Ambalau, Jembatan Nyange, Kecamatan Serawai, Jembatan Dahange, Kecamatan Serawai, Jembatan Tempe, Kecamatab Serawai, Jembatan Ketungau 2, Kecamatan Ketungau Tengah, Jembatan Sungai Tebelian, Kecamatan Ketungau Tengah, Jembatan Tempunak, Kecamatan Tempunak, Jembatan Gantung Nanga Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk dan Jembatan Gantung Nanga Ungai Kecamatan Kayan Hulu.

“Untuk Jembatan Dahange, Tempe, Ketungau 2, Tempunak, itu tinggal finishing saja. Yang lain baru mulai pembangunan,” terangnya.

Orang nomor satu di Bumi Senentang ini juga mengatakan, bahwa 7 dari 9 jembatan tersebut dibangun mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019. Sementara sisanya dari APBN.

“Dua jembatan gantung, yakni Nanga Tanjung Ria dan Nanga Ungai itu APBN. Sisanya DAK,” jelasnya.

Tak hanya 9 jembatan itu yang dibangun tahun 2019 ini kata Jarot. Ada dua jembatan lagi yang terletak di pedalaman, yakni Jembatan Tuguk Kecamatan Kayan Hilir dan Jembatan Sungai Sekapat Kecamatan Ketungau Tengah, hanya saja untuk finishingnya tahun 2020 mendatang.

“Dua jembatan itu juga melalui anggaran DAK 2019,” katanya.

Selain itu, Jarot juga mengatakan, sudah ada beberapa jembatan yang sudah selesai pembangunannya dan bisa dinikmati masyarakat yang ada di wilayah pedalaman Sintang, diantaranya, Jembatan Mansik, Tempe, Dahange, Demu, Nanga Pari, Sinar Pekayau, Jembatan Gantung Baras Nabun dan Jembatan Gantung Ratu Damai.

“Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dimulai dari pinggiran tersebut merupakan wujud pemerataan pembangunan yang berkeadilan,” katanya.

Baca juga [related_posts]

Jarot juga mengatakan, di masa pemerintahannya ini, memang diprioritaskan pembangunan mulai dari wilayah pedalaman dan pinggiran, agar masyarakat yang berada di sana juga bisa menikmati apa yang dirasakan orang-orang kota.

“Dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat serta mempermudah akses masyarakat menuju Kota Sintang,” pungkasnya.

Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward. (FOTO: TIMO)

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward mengatakan, bahwa pada tahun 2019, memang infrastruktur masih diperoritaskan Pemkab Sintang.

“APBD tahun 2019 tentu kita tetap fokus pada infrastruktur, karena memang masih banyak kami melihat daerah yang belum bisa terjangkau secara baik infrastrukturnya, banyak daerah kekuarangan sarana jalan dan jembatan,” ujar Jefrray.

Ia juga melihat, bahwa selama dua tahun kepemimpinan Jarot Winarno dan Askiman ini, sudah menunjukan perkembangan pembangunan infrastruktur dari sebelumnya.

“Kami melihat pemerintah konsen untuk membuka jalur yang terisolir,” katanya.

Seperti contoh, di daerah Ketungau sudah hampir semua terakses, dan masih banyak lagi yang lain, tentu itu melihatkan perkembangan pembangunan infrastruktur.

“kemarin saya juga melihat ke Kayan sudah dibuka sampai ke Nanga Lar, Serawai Ambalau juga dilakukan peningkatan infrastrukturnya,” pungkasnya. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *