Orang Tua dan Sekolah Harus Aktif Dampingi Kegiatan Literasi Anak

oleh
Ketua Komisi C DPRD Sintang Anastasia

SINTANG, ujungjemari.id- Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Anastasia mengajak orang tua dan pihak sekolah untuk semakin serius mendampingi kegiatan literasi anak.

Politisi Nasdem ini menilai dukungan keluarga dan sekolah memiliki pengaruh besar terhadap tumbuhnya minat baca dan kemampuan memahami informasi pada anak-anak.

Menurut Anastasia, banyak program literasi yang sudah berjalan di Kabupaten Sintang, namun keberhasilannya tetap bergantung pada keterlibatan orang tua di rumah dan guru di sekolah. Ia menilai dua lingkungan itu menjadi tempat anak paling banyak belajar setiap hari.

“Program literasi itu tidak cukup hanya dari pemerintah atau dinas saja. Anak-anak tetap butuh pendampingan dari orang tua dan sekolah supaya mereka terbiasa membaca dan tidak merasa terbebani,” kata Anastasia kepada ujungjemari.id, Senin 17 November 2025.

Ia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi hari ini membuat anak-anak lebih dekat dengan gawai dibandingkan buku. Karena itu, pendampingan perlu dilakukan dengan pendekatan yang lebih lembut dan tidak memaksa, agar kegiatan literasi terasa menyenangkan.

“Saya sering lihat anak-anak lebih sibuk dengan gadget. Bukan berarti dilarang, tapi orang tua harus dampingi. Ajak mereka baca buku pelan-pelan, atau cari bahan bacaan digital yang baik. Yang penting ada arahan,” jelasnya.

Srikandi DPRD Sintang ini juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan lingkungan yang mendorong anak rajin membaca. Ia menyebut kegiatan seperti pojok baca, jam membaca, atau bimbingan literasi bisa membantu anak terbiasa dengan aktivitas belajar yang positif.

“Sekolah punya peran besar. Kalau ruang baca nyaman dan guru sering mengajak anak membaca, itu akan jadi kebiasaan baik. Saya berharap sekolah lebih aktif membuat kegiatan sederhana yang bisa menumbuhkan minat baca,” kata Anas.

Ia menambahkan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga kemampuan memahami, menganalisis, dan berpikir kritis. Karena itu, ia berharap orang tua dan guru tidak hanya memberikan buku, tetapi juga berdiskusi dengan anak tentang apa yang mereka baca.

“Kalau anak selesai baca, ajak ngobrol apa isi bukunya. Itu membantu mereka memahami dan berpikir lebih dalam. Literasi itu bukan cuma soal membaca huruf, tapi bagaimana anak bisa mengerti dan mengolah informasi,” jelasnya.

Anas menegaskan komitmennya untuk terus mendorong penguatan kegiatan literasi di Kabupaten Sintang dan berharap seluruh pihak dapat ikut berperan.

“Saya mengajak orang tua, sekolah, dan semua pihak untuk bersama-sama mendampingi anak dalam kegiatan literasi. Kalau kita lakukan ini sejak dini, anak-anak akan tumbuh lebih percaya diri dan punya kemampuan berpikir yang baik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *