Pelestarian dan Promosi Tenun Ikat Harus Terus Diperkuat

oleh
Anggota DPRD kabupaten Sintang, Juni (Foto: Timots)

SINTANG, ujungjemari.id- Sintang dikenal sebagai salah satu daerah di Kalimantan Barat yang menghasilkan tenun ikat berkualitas tinggi. Kain tenun asal Sintang bahkan sudah menembus pasar mancanegara. Namun demikian, sebagian besar penenunnya adalah warga berusia lanjut sehingga pelestarian menjadi tantangan tersendiri. Selain pelestarian, pemasaran juga masih menjadi pekerjaan rumah yang harus terus diperbaiki agar tenun Sintang bisa memiliki pasar yang lebih luas.

Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Juni, mengatakan bahwa potensi tenun ikat Sintang sangat besar, baik sebagai warisan budaya maupun sebagai produk ekonomi kreatif yang mampu membuka lapangan kerja.

Politisi Partai Gerindra ini menilai promosi melalui festival maupun pemilihan duta tenun merupakan langkah positif untuk memperkenalkan karya masyarakat ke khalayak luas. Menurutnya, promosi seperti ini sangat membantu penenun karena masih banyak desa penghasil yang menghadapi tantangan dalam memasarkan hasil karyanya.

“Saya sangat bangga melihat tenun kita ditampilkan dengan begitu indah. Tenun Sintang ini bisa menjadi kekuatan ekonomi kalau dikelola dengan baik. Promosi seperti festival ini sangat membantu, karena pemasaran masih menjadi tantangan bagi banyak penenun,” kata Jun, Senin 17 November 2025 kemarin.

Ia juga memberikan apresiasi kepada para penenun yang hingga kini tetap mempertahankan tradisi menenun meski sebagian besar sudah berusia lanjut. Menurutnya, kemampuan menenun tidak hanya menghasilkan kain, tetapi juga membawa nilai sejarah dan identitas budaya yang harus diwariskan.

“Saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada para penenun kita. Mereka ini penjaga budaya. Kita harus bantu supaya generasi muda mau belajar, karena kalau tidak diwariskan, lama-lama bisa hilang,” ujar Juni.

Juni mendorong pemerintah daerah untuk terus memperkuat pendampingan kepada kelompok penenun, mulai dari pelatihan desain, peningkatan kualitas bahan, hingga pendampingan pemasaran agar produk mereka bisa lebih mudah masuk ke pasar lokal maupun luar daerah.

“Saya berharap dinas terkait bisa terus mendampingi. Tenun kita sudah bagus, tinggal diperluas saja pasarnya supaya kesejahteraan penenun juga meningkat,” tuturnya.

Selain itu, ia mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam proses kreatif tenun ikat, baik sebagai penenun maupun sebagai pelaku usaha yang membantu pemasaran. Menurutnya, peran anak muda sangat penting agar tenun ikat tetap hidup dan berkembang.

“Saya mengajak anak-anak muda untuk ikut mencintai tenun kita. Kalau generasi muda terlibat, saya yakin tenun Sintang bisa semakin berkembang dan dikenal lebih luas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *