Cegah Banjir, Pemdes Baya Betung Normalisasi Sungai dan Parit Desa

oleh
Kades Baya Betung, Dwi Septian

SINTANG, ujungjemari.id – Pemerintah Desa Baya Betung, Kecamatan Sungai Tebelian, terus berupaya melaksanakan pembangunan yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Kepala Desa Baya Betung, Dwi Septian, mengatakan bahwa tahun 2025 ini, pemerintah desa memfokuskan program pembangunan pada sektor infrastruktur dasar.

“Pada tahap pertama, kami sudah membangun tiga gorong-gorong, melakukan normalisasi parit sepanjang dua kilometer, serta normalisasi sungai yang sering menyebabkan banjir. Program ini penting karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat,” kata Dwi Septian kepada ujungjemari.id Selasa 4 November 2025.

Ia menuturkan, normalisasi sungai dilakukan karena setiap musim hujan, beberapa wilayah desa kerap terdampak banjir. Setelah dilakukan pengerukan dan pengaturan aliran air, kini kondisi sudah mulai membaik. “Puji Tuhan, setelah normalisasi, air tidak meluap lagi. Warga sudah bisa beraktivitas dengan lancar,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah desa juga memperbaiki satu jembatan utama yang menjadi jalur penghubung menuju kebun dan perusahaan sekitar. Perbaikan ini dilakukan karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses warga untuk mengangkut hasil pertanian.

Pemerintah Desa Baya Betung juga sempat melakukan perubahan anggaran. Dana yang sebelumnya direncanakan untuk pengadaan ambulans dialihkan guna membiayai pembangunan yang lebih mendesak.

“Kami menilai kebutuhan masyarakat saat ini lebih mendesak di sektor infrastruktur, jadi kami alihkan untuk pembangunan yang langsung dirasakan manfaatnya,” tambah Dwi.

Meski begitu, Dwi mengakui bahwa tidak semua rencana pembangunan bisa dilakukan karena terbentur regulasi dari pemerintah pusat. “Banyak prioritas desa yang belum bisa dilaksanakan karena aturan. Tapi kami tetap berupaya agar apa yang dibangun benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia berharap hasil pembangunan yang telah dilaksanakan dapat terus dijaga bersama oleh masyarakat. “Jalan dan jembatan ini milik kita bersama. Kalau dijaga dan dirawat, manfaatnya bisa dirasakan lebih lama,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *