SINTANG, ujungjemari.id– PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Sintang menerima kunjungan dari tim PLN Enjiniring dalam rangka studi awal dan penyusunan kajian kelayakan (feasibility study) pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) di wilayah Sintang pada Senin 22 Juli 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk menggali potensi pemanfaatan energi terbarukan berbasis biomassa sebagai salah satu langkah strategis dalam mendukung transisi energi hijau dan mendekarbonisasi sistem ketenagalistrikan nasional.
Dalam kegiatan ini, tim dari PLN Enjiniring melakukan koordinasi teknis dengan manajemen UBP Sintang terkait kebutuhan data lapangan, infrastruktur eksisting, serta potensi pengembangan integrasi sistem. Tak hanya itu, tim juga melakukan penelusuran awal terhadap rantai pasok (supply chain) biomassa lokal, termasuk jenis bahan baku yang tersedia, pelaku usaha lokal, hingga mekanisme logistik yang mendukung kelancaran pasokan bahan bakar biomassa.
Assisten Manager Operasi UBP Sintang, Hari Juniansyah, menyambut baik kunjungan tersebut dan menyampaikan kesiapan unit untuk berkolaborasi dalam mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Kalimantan Barat, khususnya melalui pemanfaatan biomassa lokal seperti tandan kosong kelapa sawit, serpihan kayu, dan limbah pertanian.
“Kami menyambut baik rencana pembangunan PLTBM ini karena sejalan dengan komitmen PLN Indonesia Power dalam pengurangan emisi karbon dan mendukung target Net Zero Emissions pada 2060. Sintang memiliki potensi sumber daya biomassa yang cukup besar dan berkelanjutan, sehingga sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pembangkit berbasis EBT,” ujar Hari.
Kunjungan ini merupakan langkah awal dalam penyusunan dokumen kelayakan proyek, yang nantinya akan menjadi dasar perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pengembangan PLTBM di kawasan Sintang.
PLN Indonesia Power terus berkomitmen mendukung upaya transformasi energi nasional melalui pengembangan pembangkit ramah lingkungan dan pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal.