SINTANG, ujungjemari.id- Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-XII yang tengah berlangsung di Rumah Betang Tampun Juah, Desa Jerora Satu, membawa dampak positif bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sintang. Kegiatan budaya tahunan ini bukan hanya ajang pelestarian tradisi, tetapi juga menjadi ruang usaha yang sangat dinanti oleh pelaku UMKM lokal.
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Juni, yang juga merupakan panitia PGD, mengatakan bahwa event ini telah memberikan kesempatan besar bagi masyarakat untuk mempromosikan dan menjual produk-produk lokal mereka.
“PGD ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk berkembang. Banyak yang sangat antusias ingin ikut serta, bahkan jumlah yang mendaftar lebih banyak dari jumlah lapak yang tersedia,” ujar Juni kepada ujungjemari.id kemarin.
Di arena PGD tampak puluhan lapak UMKM berjejer rapi. Produk-produk yang dijual pun beragam. Mulai dari kuliner khas daerah, pernak-pernik buatan tangan, manik-manik, baju tenun ikat, kerajinan anyaman, produk home made, hingga arena hiburan untuk anak-anak.
“Yang dijual itu hampir semuanya bernuansa lokal, hasil karya warga Sintang sendiri. Ini menjadi kebanggaan bagi kita. Bukan hanya sekadar jualan tapi ada nilai budaya yang kita angkat,” ujar Juni.
Menurutnya, kegiatan semacam ini perlu terus didorong agar pelaku UMKM bisa terus berkembang. Melalui PGD, banyak pengunjung yang datang dari luar daerah dan menjadi pasar potensial bagi para pelaku UMKM.
Meski jumlah lapak terbatas, Juni menyampaikan bahwa semangat dan antusias para pelaku UMKM sangat tinggi. “Antusias UMKM luar biasa, tapi karena keterbatasan tempat, tidak semua bisa kita tampung,” ungkapnya.
Ia menegaskan, PGD bukan hanya milik satu komunitas saja, tapi milik bersama seluruh masyarakat Kabupaten Sintang. Oleh karena itu, manfaat ekonomi yang ditimbulkan pun harus dirasakan secara luas.
“Kita ingin UMKM terus berkembang dan produk lokal bisa dikenal luas. Melalui gawai ini kita membangun kebanggaan terhadap budaya dan karya anak daerah,” pungkasnya.










