SINTANG, ujungjemari.id –Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sintang, Witarso, mengungkapkan bahwa masih ada ratusan tenaga non-Aparatur Sipil Negara (non-ASN) yang belum terdata dalam pangkalan data nasional Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hal ini diketahui usai proses pendataan yang dilakukan oleh Kementerian PAN-RB pada tahun 2022.
“Memang dari data kami, masih ada ratusan tenaga non-ASN yang belum masuk dalam database. Tapi angka pastinya masih perlu kami cek kembali secara rinci,” ujar Witarso kepada media www.ujungjemari.id, Kamis (15/5/2025).
Menurut Witarso, tenaga honorer yang tidak masuk dalam database tetap diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi P3K melalui kebijakan seleksi tahap 2. Pemerintah pusat memberikan ruang bagi mereka yang telah bekerja minimal dua tahun berturut-turut, meskipun sebelumnya tidak tercatat dalam pendataan Menpan-RB.
“Kebijakan pusat memberikan ruang dalam seleksi tahap 2. Mereka yang sudah mengabdi minimal dua tahun tanpa putus, tetap bisa ikut seleksi meskipun tidak ada dalam database awal,” jelasnya.
Witarso menyebut bahwa dari total 4.838 tenaga honorer yang sudah terdata sebelumnya, sebagian besar telah mengikuti proses seleksi P3K. Namun demikian, masih banyak tenaga yang luput dari pendataan awal, baik karena faktor administratif maupun teknis.
Dengan adanya seleksi tahap kedua, pemerintah daerah berharap bisa memberikan keadilan bagi seluruh tenaga honorer yang selama ini telah mengabdi tanpa status yang jelas. Pemerintah Kabupaten Sintang terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan tidak ada tenaga honorer yang layak terlewat dalam proses pengangkatan ini.
“Kami berharap semua pihak bisa bersabar dan mengikuti prosesnya. Komitmen pemerintah sangat kuat untuk menyelesaikan persoalan ini secara bertahap dan adil,” tutup Witarso.
