SINTANG, KALBAR– Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Kabupaten Sintang menghadapi tantangan serius akibat masalah jaringan sinyal internet.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Amin Suali, dalam sambutannya pada pembukaan lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar” pendidikan guru penggerak angkatan 10 di Gedung Pancasila, Rabu 30 Oktober 2024.
Amin Suali menjelaskan bahwa meskipun ANBK dirancang untuk mengevaluasi mutu pendidikan di sekolah, pelaksanaan di lapangan tidak semulus harapan.
“Banyak guru dan pengawas yang melaporkan kesulitan yang dihadapi murid dalam mengikuti asesmen ini. Anak anak mengejar sinyal ke mana-mana bahkan sampai nginap, kadang numpang di warung atau di manapun yang ada sinyal, bahkan saya sendiri pernah menyaksikan dan saya merasa sangat prihatin padahal ini cuma sebagian kecil dari siswa yang ikut asesmen nasional.,” ujarnya.
Selama ini kata dia jumlah siswa yang terlibat dalam ANBK sangat terbatas. Di tingkat SD, hanya 30 siswa yang dipilih, sedangkan di SMP dan SMA hanya 40 siswa. Menurut Amin, jumlah tersebut tidak dapat secara akurat menggambarkan mutu pendidikan di sekolah.
“Asesmen ini seharusnya menjadi cerminan dari kualitas pendidikan secara keseluruhan, kalau hanya diwakili beberapa murid bagaimana bisa menggambarkan keadaan mutu suatu sekolah. Menurut saya dengan jumlah segitu bisa menggambarkan mutu pendidikan di suatu sekolah saya kira itu belum cukup,” ujarnya.
Amin juga mencatat bahwa meskipun ada aturan yang menyatakan bahwa pemilihan siswa harus dilakukan secara acak, dalam praktiknya, seringkali siswa yang mengikuti ANBK sudah ditentukan sebelumnya oleh pihak sekolah. “Hal ini mengurangi objektivitas dari hasil asesmen dan membuat masyarakat mempertanyakan keakuratan dari data yang dihasilkan,” jelasnya.
Dalam konteks ini, Amin menyebutkan adanya opini yang berkembang di masyarakat mengenai kemungkinan perubahan atau bahkan penghapusan program ANBK di masa mendatang. “Soal kebijakan pemerintah itu kita hormati karena kita adalah pelaksana program. Tentu kita menyesuaikan dengan Segala perubahan yang ada,” pungkasnya.