SINTANG, ujungjemari.id – Kelangkaan pupuk subsidi masih menjadi masalah yang dirasakan masyarakat Kabupaten Sintang, khususnya para petani di desa. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Sintang, Indra Subekti saat wawancara yang dilakukan di ruang kerjanya pada Senin, 20 Juni 2025.
Indra mengungkapkan bahwa keluhan soal pupuk subsidi muncul saat dirinya melakukan reses ke sejumlah desa, seperti Desa Balai Agung, Perembang, Solam Raya kecamatan Sungai Tebelian.
Sebelumnya keluhan yang sama juga ia dengar dari petani di desa Sungai Maram kecamatan Kelam Permai.
Politisi Partai Nasdem ini menyatakan bahwa pupuk sangat dibutuhkan untuk mendukung ketahanan pangan. Kelangkaan pupuk tentu berdampak langsung pada hasil pertanian masyarakat.
“Saat kami turun ke lapangan, salah satu keluhan utama masyarakat adalah sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Kalau pun ada, harganya mahal dan melebihi harga eceran tertinggi,” katanya.
Ia mencontohkan kondisi di Desa Sungai Maram, Kecamatan Kelam Oermai. Di sana, harga pupuk subsidi bisa mencapai lebih dari Rp200.000 per karung. Padahal desa tersebut memiliki lebih dari 200 cetak sawah dan telah mampu mencukupi kebutuhan beras warganya secara mandiri. Bahkan, beras dari desa ini dijual ke luar daerah.
“Di Sungai Maram itu kita susah menemukan beras bermerek di warung-warung, karena masyarakatnya sudah mampu memenuhi kebutuhan beras mereka sendiri. Tapi hambatan utama yang mereka hadapi adalah soal pupuk. Ini sangat penting di atasi karena untuk ketahanan pangan,” ujarnya.
Oleh karenanya, Indra menegaskan bahwa persoalan ini akan dibawa ke dalam pandangan umum fraksi untuk disampaikan secara resmi kepada pemerintah daerah. Ia berharap pemerintah segera mencari solusi agar pupuk subsidi dapat tersedia dengan harga yang sesuai ketentuan.
“Tentu nanti keluhan ini akan kami masukkan dalam pandangan umum fraksi, agar pemerintah bisa mengoptimalkan distribusi pupuk subsidi supaya benar-benar sampai ke petani dengan harga sesuai ketentuan. Ini bukan hanya soal pertanian, tapi juga menyangkut ketahanan pangan daerah,” tegasnya.
Indra juga mendorong agar pemerintah daerah dan instansi terkait melakukan pengawasan lebih ketat terhadap distribusi pupuk, serta mempercepat proses pendataan petani agar mereka tidak kesulitan mendapatkan bantuan pupuk subsidi.