SINTANG, KALBAR- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Rudy Andreas mengatakan bahwa di Kecamatan Ambalau dan Serawai masih kekurangan tenaga pengajar atau guru. Jumlah guru yang ada di beberapa sekolah saat ini tidak seimbang dengan jumlah siswa yang menempuh pendidikan. Jumlah yang tidak sebading ini dikhawatirkan pengembangan SDM belum mampu optimal.
“Bangunan sekolah sudah cukup baik hanya saja masih kekurangan guru, bahkan ada sekolah SD yang gurunya hanya satu dua orang saja,” ujarnya kepada awak media saat dijumpai di DPRD Sintang belum lama ini.
Selain kekurangan tenaga guru, kecamatan serawai dan ambalau juga kata dia juga kekurangan tenaga kesehatan.
“Pusekesmas sudah ada banyak cuma tenaga kesehatanya masih minim,” bebernya.
Rudy berharap kekurangan tenaga Guru dan kesehatan di daerah pimilihannya itu menjadi perhatian pemerintah, agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih optimal.
“Tentu kita terus berjuang dan harapkan pemerintah melalui dinas terkait mengatasi kekurangan ini agar mampu memenuhi kebutuhan pelayanan,” ujarnya.
Kekurangan tenaga pendidik dan kesehatan sudah lama menjadi persoalan yang belum teratasi dengan baik.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengakui bahwa Kabupaten Sintang memerlukan penambahan tenaga pendidik dan kesehatan. Namun dengan dana yanh terbatas penyerapan tenaga pendidik dan kesehatan tidak dapat optimal.
“Kita ingin menyerap banyak tapi anggaran kita tidak mampu. Sekarang banyak tenaga pendidik dan kesehatan kita yang tetap mengabdi meski mendapat honor rendah,” terang Jarot.
Pihaknya kata Jarot berkomitmen terus menambah tenaga pendidik dan kesehatan untuk pemerataan pelayanan di daerah sesuai dengan anggaran yang tersedia.
“Kita tambah tiap tahun namun masih belum mampu sepenuhnya menutupi kekurangan yang ada,” pungkasnya.










