SINTANG, ujungjemari.id- Perayaan Gawai Dayak ke-IX tahun 2025 yang digelar oleh Ketemenggungan Linoh Dakan Gandis di Desa Nobal Kecamatan Sungai Tebelian pada Rabu, 25 Juni 2025 berlangsung meriah. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tujuh kali.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala, Anggota DPRD Sintang Markus Jembari,Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang Yustinus, Camat Tebelian Karjito, tokoh adat, pelaku seni, masyarakat setempat dan sekitarnya serta tamu undangan lainnya.
Anggota DPRD Sintang Markus Jembari mengatakan bahwa Gawai Dayak adalah momen penting untuk merawat kebersamaan dan menjaga budaya asli masyarakat Dayak. Oleh karenanya dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah bekerja keras menyukseskan acara tersebut.
“Saya bangga bisa hadir di tengah-tengah masyarakat. Terima kasih kepada panitia yang sudah bekerja luar biasa. Ini adalah bagian dari identitas kita sebagai orang Dayak,” kata Markus.
Menurut Markus, keberadaan Gawai Dayak harus dijaga dan terus dikembangkan. Ia mengajak generasi muda untuk tidak melupakan akar budaya sendiri.
“Anak-anak muda memang harus terlibat. Jangan sampai budaya kita hilang karena tidak ada yang meneruskan. Gawai ini adalah warisan leluhur yang harus dijaga. Saya mengapresasi anak-anak muda kita yang sudah turut ambil bagian mensukseskan gawai Dayak ini, tadi kita liat mereka sudah mempersembahkan music dan tarian Dayak,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh kegiatan budaya seperti ini, baik dari sisi anggaran maupun kebijakan. Ia berharap Gawai Dayak bisa menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan dikenal luas.
“Gawai Dayak ini sudah dilaksanakan tiap tahun, harapan kita kedepan semakin baik dan meeriah karena ini juga wadah untuk kita bisa mengenal lebih dekat budaya Dayak ke masyarakat luas,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dukungan pemerintah sangat penting agar kegiatan budaya tidak hanya menjadi seremoni, tapi berdampak langsung pada rasa bangga masyarakat terhadap identitas lokal.“Ya karena budaya itu kekuatan kita. Kalau kita jaga bersama ini akan jadi kebanggaan Sintang di mata luar,” pungkasnya.