SINTANG, KALBAR- Kabupaten Sintang saat ini juga sedang dihadapkan dengan bencana banjir. Meski tidak separah tahun 2021 lalu, cukup banyak warga Sintang yang terdampak bencana alam ini.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus mengatakan perlu adanya mitigasi atau tindakan mengurangi dampak bencana oleh semua pemerintah di setiap tingkatan.
“Kita Kabupaten Sintang sedang dilanda bencana banjir. Kalau dilihat perkembanganya sekarang hampir parah seperti tahun lalu. Seperti yang sudah sering saya katakan bencana ini dikarenakan dampak krisis lingkungan sangat serius,” ujarnya DPRD Sintang Selasa 22 November 2022.
Bencana alam yang memilukan ini perlu menjadi pelajaran untuk semua, termasuk Kabupaten Sintang. Pasalnya bencana banjir sudah mulai menjai langganan di Kabupaten Sintang. Bahkan bencana terparah terjadi pada dua tahun berturut.
“Berkaca dari bencana alam yang sudah-sudah, perlu adanya mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana) oleh semua pemerintah di setiap tingkatan. Meski kita tidak dihadapkan dengan bencana gempa, tapi banjir, topan dan puting beliung kerap terjadi di sini,” sarannya.
Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) ini juga meminta, agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam hal menghadapi bencana ini perlu terus ditingkatkan, terutama memberi pengertian terhadap masyarakat ketika terjadi bencana seperti ini untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan. “ini yang betul-betul harus dilakukan oleh pemerintah,” imbuhnya.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan kecamatan SIntang ini juga mengimbau kepada masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir. Apalagi masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai dan daratan rendah. Para orang tua diminta selalu meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak.
“Kita minta masyarakat juga harus sangat-sangat mempersiapkan diri menghadapi hal-hal seperti ini. Para orang tua harsu awasi anak-anaknya, jangan biarkan anak-anak bermain di area banjir. Mari kita semua berharap tidak ada lagi bencana bajir dan bencana lainnya di Indonesia ini,” pungkasnya.