Bupati Sintang : Pemimpin Sejati Tidak Perlu Membayar untuk Dipercaya

oleh

SINTANG, ujungjemari.id- Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala membuka Musyawarah Cabang V Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Kabupaten Sintang pada Kamis, 20 November 2025 di Pendopo Wakil Bupati Sintang.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan yang kuat tentang kepemimpinan, kejujuran, dan pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar layak.

Di hadapan peserta muscab, Bupati Bala menggambarkan organisasi sebagai sebuah kapal yang membawa banyak penumpang. Kapal hanya akan selamat bila dinakhodai orang yang tepat. Perumpamaan itu ia gunakan untuk mengingatkan bahwa pemimpin bukan sekadar jabatan, tetapi tanggung jawab besar.

“Organisasi itu seperti kapal. Kalianlah penumpangnya. Kalian juga yang akan diselamatkan atau justru kena petaka kalau salah memilih,” ujar Bupati Bala.

Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mempengaruhi pilihan peserta muscab.  “Kalianlah yang lebih tahu, siapa yang layak dan pantas. Saya akan mengaminkan siapa pun yang kalian pilih, karena itulah yang terbaik,” ucapnya.

Bupati Bala juga mengingatkan agar peserta muscab tidak memilih pemimpin karena imbalan. Menurutnya, seorang pemimpin yang benar-benar bernilai tidak perlu membeli dukungan.

“Jangan memilih karena ‘berapa’. Kalau ada yang ingin menjadi nahkoda tapi membayar, artinya dia belum cukup. Karena orang yang mahal sesungguhnya dia tidak perlu membayar,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bala turut mengaitkan perumpamaan kapal dengan kondisi pemerintahan Kabupaten Sintang. Saat ini beberapa jabatan kepala OPD kosong karena pejabat pensiun atau meninggal dunia, dan untuk sementara dijalankan oleh pelaksana tugas.

“Sampai hari ini saya belum menentukan siapa yang ditempatkan di mana. Kalau hanya berpikir singkat, mungkin timbul pikiran untuk mengangkat yang Katolik saja. Tapi saya harus berhati-hati. Kalau asal angkat, justru bisa menenggelamkan kita sebagai Katolik,” katanya.

Ia menegaskan bahwa kualitas adalah hal utama dalam memilih pemimpin, baik dalam organisasi maupun pemerintahan.

“Pemimpin tidak dipilih berdasarkan agamanya atau sukunya, tetapi berdasarkan kualitas. Kalau kalian mendapatkan nahkoda yang tepat, penumpang pun tenang dan perjalanan aman,” ujar Bupati Bala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *