SINTANG, ujungjemari.id- Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Anastasia kembali menyoroti kondisi infrastruktur di jalur Desa Entogong menuju Pasar Cina Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu. Ia menyampaikan bahwa akses jalan dan jembatan pada jalur tersebut sudah diperbaiki melalui dana aspirasi, namun pembangunan barau belum dapat direalisasikan karena keterbatasan anggaran.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan kayan Hulu dan Kayan Hilir ini mengatakan bahwa dana aspirasi yang ia miliki sudah dialokasikan untuk membangun jalan dan jembatan. Kondisi sebelumnya memang sangat memprihatinkan karena banyak titik jalan rusak berat dan jembatan utama sudah tidak layak digunakan. Perbaikan dua komponen itu membuat akses masyarakat kini lancar kembali. Meski demikian, barau belum tersentuh pembangunan.
“Akses sudah jauh lebih baik. Jalan sudah diperbaiki dan jembatan sudah kita bangun ulang. Barau saja yang belum, karena anggarannya tidak ada. Dana aspirasi saya tidak cukup untuk membangun sampai ke barau,” ujar Anas, Kamis 20 November 2025.
Politisi Partai Nasdem ini menjelaskan bahwa penggunaan dana aspirasi harus dibagi ke beberapa wilayah lain di daerah pemilihan. Banyak konstituen di desa-desa lain juga mengusulkan pembangunan yang sama pentingnya. Kondisi tersebut membuat anggaran harus dibagi secara merata agar semua daerah tetap mendapat perhatian.
“Dana aspirasi kita tidak hanya untuk satu tempat. Di daerah lain di dapil juga ada pembangunan yang harus kita bantu. Jadi anggaran yang ada harus dibagi. Karena itu barau di jalur ini belum bisa dikerjakan,” kata Anas.
Srikandi DPRD Sintang ini berharap pemerintah daerah dapat mengambil alih pembangunan barau tersebut. Menurutnya, barau sangat penting terutama pada bagian sekitar jembatan agar konstruksinya kokoh dan tidak cepat rusak. Ia menilai pembangunan barau akan membuat akses yang sudah dibangun semakin kuat dan tahan lama.
“Harapan saya pemerintah daerah bisa membangun barau supaya akses yang sudah diperbaiki ini makin kokoh. Terutama di sekitar jembatan perlu barau supaya tidak mudah terkikis,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa dana pokok pikirannya sudah habis dialokasikan untuk pembangunan jalan dan jembatan, sehingga pembangunan barau tidak dapat dikerjakan untuk sementara waktu.
“Kita sudah bangun banyak titik lewat pokir, dan dana sudah habis. Barau belum terbangun karena memang tidak cukup anggarannya. Semoga pemda bisa melanjutkan ini demi kenyamanan masyarakat,” pungkasnya.










