SINTANG, KALBAR- Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus mengatakan icon ikan di lambang Kabupaten Sintang merupakan ikan Jelawat yang keberadaannya saat ini sulit didapat dan harganya mahal.
Oleh karenanya ia mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang mulai menjajaki kemungkinan dilakukannya budidaya ikan jelawat di Kabupaten Sintang.
“Ikan jelawat merupakan salah satu ikon yang ada dalam lambang Kabupaten Sintang tapi susah kita dapatkan. Jadi jangan hanya sekedar ikon tapi harus ditunjang dengan budidaya ikannya,” kata Kartiyus saat membuka dan memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi, Kolaborasi dan Sinkronisasi Program dan Kegiatan antara Mitra Pembangunan dengan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang bertempat di Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Rabu, 20 September 2023.
Kartiyus yakin dulunya ikan jelawat pasti banyak dan mudah didapatkan di Sintang. Sehingga bisa menjadi salah satu ikon di lambang daerah.
“Sekarang susah didapat dan mahal harganya. Maka saya berharap bisa dibudiayakan. Silakan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan NGO yang bergerak di bidang ini,” ungkap Kartiyus.
“Saat ini, ikan semah agak mudah diperoleh dibanding ikan jelawat. Padahal ikan jelawat ini simbol Kabupaten Sintang. Atau kita mau merubah lambang Sintang, kan ndak mungkin. Kan lucu, jelawat ini lambang daerah kita, tapi untuk dapat ikan jelawat susah luar biasa,” ujar Kartiyus.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih menyatakan siap mendukung dan mewujudkan harapan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang untuk membudidayakan ikan jelawat di Kabupaten Sintang.
“Saya langsung diskusi dengan teman-teman di kantor tadi. Memang ada hambatan, tetapi kita akan mencoba. Yang banyak saat ini budidaya lele dan ikan nila. Dan mulai juga budidaya ikan gabus dan toman karena sudah ada pabrik pengolahan albumen,” terang Saragih.
Sesuai saran Sekda, Saragih mengundang NGO bekerjasama dan berkolaborasi untuk mengembangkan ikan jelawat ini.
“Silakan NGO datang ke tempat saya, kita ngopi sambil diskusi dan ngobrol untuk mengembangkan budidaya ikan jelawat ini,” ajaknya.
“Saya juga akan coba melihat peluang pengadaan bibit di pengembangan bibit ikan Anjungan. Kalau ada nanti, kita akan kita kembangkan indukan ikan jelawat sekaligus pengadaan bibit ikan jelawat. Lalu kita sebar di danau-danau yang sudah ditetapkan oleh Bupati Sintang sebagai danau yang dilindungi,” terangnya.