SINTANG, KALBAR – Kepala Desa Empura Kecamatan Ketungau Hulu, Albakni, berharap PT Mitra Nusa Sarana (DSN Group) segera membangun pabrik kelapa sawit di wilayah perbatasan.
Harapan ini disampaikan Albakni saat menghadiri penandatanganan akad kredit pembangunan kebun kemitraan antara PT MNS dan enam koperasi mitra di Pendopo Bupati Sintang baru-baru ini.
“Harapan kami adalah agar pabriknya segera dibangun, sehingga buah kelapa sawit dari kebun masyarakat maupun kebun yang ada di sekitar DSN Group dapat terakomodir dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya pembangunan pabrik tersebut akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan pabrik ini, masyarakat bisa menjual hasil panen dengan harga yang lebih baik, “dan tentu saja, perusahaan juga akan maju sesuai dengan mottonya dan masyarakat juga maju,” tambahnya.
Kepala Desa Empura juga menegaskan bahwa keberadaan pabrik kelapa sawit akan memberikan keuntungan bagi masyarakat yang memiliki kebun di wilayah tersebut. Keberadaan pabrik juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Masyarakat di sekitar akan lebih berkontribusi kepada pabrik, dan ini merupakan peluang yang baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Albakni.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Mitra Nusa Sarana (DSN Group), Agus Setia Budi, menjelaskan bahwa saat ini kebun sawit yang dikelola oleh perusahaan masih dalam tahap awal penanaman.
“Dari perhitungan yang ada di kantor pusat, pembangunan pabrik diperkirakan akan dimulai antara akhir 2025 atau awal 2026. Hal ini dikarenakan saat ini buah sawit yang dihasilkan masih belum mencukupi untuk operasional pabrik,” ungkap Agus.
Pihaknya harus menunggu hingga produksi tanaman sawit stabil untuk memastikan bahwa pabrik yang dibangun nanti dapat beroperasi secara optimal dengan pasokan buah yang memadai.
“Kita anggaplah di awal 2026 itu nanti pembangunan pabrik akan kita mulai karena, kalau dari perusahaan sendiri sebetulnya rugi jual buah keluar. Tapi kalau bangun pabrik sekarang suplai buahnya masih kurang, belum cukup untuk menghidupi satu pabrik. Jadi tunggu sampai tanaman sawitnya bisa berproduksi dengan optimal,” jelasnya.