SINTANG, ujungjemari.id- Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sintang, Herkolanus Roni menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan dan persatuan di Kabupaten Sintang yang dihuni masyarakat dari berbagai suku, etnis, dan bahasa. Hal itu disampaikannya saat mewakili
Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, membuka Dialog Pembauran Kebangsaan yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sintang, Kamis 13 November 2025.
Dalam sambutannya, Roni menyebut bahwa keberagaman di Sintang telah terjaga dengan baik sejak lama. Namun kondisi itu tidak boleh membuat masyarakat merasa aman tanpa kewaspadaan.
“Sintang merupakan salah satu kabupaten yang di diami oleh masyarakat dari berbagai suku, etnis dan bahasa. Ini sudah berjalan sejak lama dan harmonis berdampingan. Namun kita tidak bisa terlena dengan keharmonisan yang sudah terjaga selama ini,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa perkembangan teknologi informasi saat ini membawa potensi gangguan. Arus informasi di media sosial dapat memicu kesalahpahaman hingga provokasi.
“Sekarang era keterbukaan informasi melalui media sosial. Banyak sekali isi media yang bernuansa provokatif yang cenderung dicontohi masyarakat atau menjadi pembanding yang kurang baik,” ujarnya.
Selain itu, kepentingan kelompok tertentu dan situasi ekonomi masyarakat yang sulit juga dapat menimbulkan gesekan sosial. Karena itu, Bupati meminta Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) memperkuat peran dalam menjaga situasi tetap kondusif.
“Sangat penting FPK mengoptimalkan diri dalam berbagai kegiatan. FPK harus kembali pada tujuan utama, yakni memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman suku, agama, ras dan golongan,” tegasnya.
Bupati juga menyambut baik keberadaan organisasi masyarakat berbasis suku dan budaya di Sintang. Menurutnya, organisasi-organisasi ini dapat memperkuat komunikasi pemerintah dengan masyarakat.
“Hampir setiap suku dan etnis sudah memiliki wadah organisasi. Ini akan mempermudah komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah melalui FPK,” jelasnya.
Ia berharap organisasi tersebut dapat menjalankan pembinaan internal, meningkatkan toleransi, serta menjadi ruang komunikasi jika terjadi masalah berkaitan dengan etnis. Dia menilai keberagaman suku di Sintang adalah modal besar mendukung program pemerintah, terutama dalam menjaga keamanan dan keharmonisan daerah.
Melalui dialog ini, Roni berharap masyarakat semakin paham pentingnya persatuan. “Kami berharap dialog pembauran kebangsaan ini menjadi media berbagi informasi dan silaturahmi penguatan kebangsaan, serta dapat memperkuat toleransi,” pungkasnya.









