SINTANG, ujungjemari.id- Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Kusnadi menyoroti keterbatasan alat berat milik pemerintah daerah yang selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam proses perbaikan jalan di berbagai wilayah. Menurutnya, hal ini berdampak langsung pada lambatnya penanganan kerusakan jalan yang dikeluhkan masyarakat.
“Selain anggaran yang terbatas, alat berat UPJJ yang dimiliki pemerintah daerah juga masih sangat terbatas jumlahnya. Ini yang membuat pengerjaan jalan tidak bisa cepat, harus antre,” kata Kusnadi kepada ujungjemari.id Jumat 11 Juli 2025.
Ia menjelaskan, karena alat berat jumlahnya terbatas perbaikan jalan hanya bisa dilakukan satu per satu sesuai giliran. Saat ini, alat berat sedang digunakan untuk memperbaiki jalan di kawasan Manis Raya, Kecamatan Sepauk. Setelah pekerjaan di sana selesai, baru bisa dipindahkan ke lokasi lain yang sudah menunggu.
“Sekarang alatnya masih dipakai di Manis Raya. Setelah itu baru bisa lanjut ke ruas jalan lain yang juga sudah antre. Ini kenyataan di lapangan,” ujarnya.
Kusnadi menyampaikan bahwa pemerintah daerah sudah merencanakan penambahan unit alat berat untuk mendukung kegiatan Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ). Ia mendukung penuh rencana ini dan berharap ke depan ada satu set alat berat yang siaga di setiap kecamatan.
“Kita dorong supaya ke depan, di setiap kecamatan ada alat berat yang standby. Jadi kalau ada kerusakan jalan, tidak perlu menunggu lama karena alat sudah ada di tempat,” jelasnya.
Menurutnya, ketersediaan alat berat sangat penting untuk menjamin perbaikan jalan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat waktu, terutama saat kondisi jalan rusak parah dan cuaca sedang mendukung.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan cuaca bagus saja. Kalau alat tidak tersedia, tetap tidak bisa dikerjakan. Jadi memang alat harus cukup,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerataan pembangunan jalan sangat tergantung pada kesiapan alat dan anggaran. Karena itu, ia meminta pemerintah daerah menaruh perhatian lebih pada ketersediaan fasilitas pendukung pembangunan.
“Kalau alat berat tersedia dan tersebar merata, pekerjaan bisa cepat selesai. Masyarakat juga tidak harus menunggu terlalu lama,” pungkasnya.