Waspada Instalasi Listrik yang Sudah Tua

oleh

www.ujungjermari.com, SINTANG- Sekretaris Daerah kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah, mengatakan musibah kebakaran yang menghanguskan delapan ruko di Pasar Inpres Mingu (09/06/2019) lalu diduga dipicu korsleting listrik. Yosepha mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan instalasi listrik yang sudah tua.

“Masyarkaat harus berhati-hati. Bangunan permanen dari sisi keamanan listrik harus diperhatikan. Untuk pemasangan listrik harus disesuaikan dengan standar yang ada, untuk keamanan pemilik dan keamanan pemiliki.” Kata Yosepha usai meninjau Lokasi Kebakaran tersebut, pada Selasa (11/06/2019).

Pasca kejadian tersebut, Yosepha berpesan kepada masyarakat agar dalam pemasangan jaringan listrik maupun yang lainnya harus seusai dengan standard dan aturan yang ada guna mencegah terjadinya musibah seperti kebakaran dan juga untuk keamanan rumah itu sendiri. “masyarakat harus berhati-hati ketika membangun bangunan permanen seperti ruko ini, tentau dari sisi keamanan listrik juga harus di perhatikan”pesan sekda.

Anggota DPRD Sintang, Hermanto. (FOTO: TIMOTS)

Anggota DPRD Sintang, Hermanto meminta PLN untuk mengevaluasi dan mensosialisasikan tentang Instalasi Listrik yang ideal di rumah-rumah warga. Permintaan itu terkait dengan maraknya musibah kebakaran di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini yang didominasi korsleting arus listrik.

“Kita harapkan PLN Sintang bisa mengecek kualitas kelistrikan rumah warga. karena hampir setiap kasus kebakaran disinyalir penyebabnya adalah korsleting listrik,” kata Hermanto.

Hal tersebut menurut Hermanto penting dilakukan supaya masyarakat mengerti sistem dan instalasi listrik yang baik di rumah masing-masing. “Kita harapkan dari PLN untuk lebih meningkatkan kepedulian tentang sistem kelistrikan di masyarakat,” imbaunya.

Dia menyebutkan musibah kebakaran dapat dipicu banyak hal, seperti korsleting arus listrik dan human error.  Hermanto tidak mau berpolemik tentang siapa yang bersalah terkait musibah kebakaran. Dirinya mengimbau agar masyarakat lebih peduli dengan sistem kelistrikan di rumahnya.

“Kalau ditanya siapa yang salah, itu masalah kompleks. Pengelola, penjual dan pengguna bisa juga salah,” ucapnya.

Baca Juga : [related_posts]

Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sintang, Yudius menyebut, berdasarkan hasil penelitian, hampir 60 persen musibah kebakaran dipicu oleh korsleting listrik, termasuk delapan ruko yang kemarin ludes terbakar.

“Memang 60 persen hasil penelitian kebakaran bermula dari korsleting listrik, termasuk yang kemarin,” kata Yudius.

Yudius menyebut, sepanjang tahun 2019, sudah sembilan kali musibah kebakaran terjadi di Kabupaten Sintang. Jumlah ini, sudah termasuk kebakaran hutan dan lahan, serta kebakaran perumahan dan permukiman. “Kalau dihitung per ruko yang terbakar ya lumayan. Tapi belum seperti tahun lalu banyaknya,” ungkapnya.

Kedepan, Yudius berencana menggandeng PLN untuk sosialisasi pencegahan kebakaran mengingat hasil penelitian menunjukan 60 persen musibah kebakaran disebabkan dari korsleting listrik.

“Jaringan perlu dirawat. Instalasi listrik juga harus sesuai standar. Karena kalau tidak, listrik lebih rentan dan mudah memicu kebakaran. Kedepan kami akan mengundang PLN untuk sosialisasi ke masyarakat,” sebut Yudius. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *