SINTANG, ujungjemari.id- Suasana ceria dan penuh warna tampak di halaman indoor Apang Semangai Sintang, Senin 10 November 2025. Puluhan anak berusia 7 hingga 9 tahun antusias mengikuti lomba menggambar dan mewarnai bertema “Pangan Lokal dari Alamku”.
Kegiatan ini menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan. Setiap anak diberi contoh gambar pangan lokal seperti rebung, terong ungu, dan sukun. Namun, mereka tidak diwajibkan meniru gambar tersebut. Anak-anak diberi kebebasan berkreasi sesuai imajinasinya masing-masing, asalkan tetap menyertakan unsur pangan lokal di dalam karya mereka.
“Anak-anak diberi keleluasaan untuk menggambar sesuai kreativitasnya. Kami ingin mereka belajar mencintai hasil bumi daerah sendiri dengan cara yang gembira,” ujar Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Sintang, Hendrika.
Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan kerja sama antara Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS). Lomba menggambar dan mewarnai ini juga menjadi bagian dari rangkaian Kelam Tourism Festival 2025 yang sedang berlangsung di Sintang.
Menurut Hendrika, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi anak anak, tetapi juga sebagai media edukasi untuk memperkenalkan pangan lokal sejak dini.
“Lomba ini bukan untuk mencari karya terbaik. Kami ingin menanamkan nilai cinta terhadap pangan lokal pada anak-anak. Mereka belajar mengenal rebung, sukun, terong maupun pangan loka lainnya bukan sekadar sebagai bahan makanan, tapi juga sebagai kekayaan budaya yang harus dijaga,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal FKMS, Wihastuti, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta di luar perkiraan panitia. “Pesertanya luar biasa. Awalnya kami hanya menyiapkan tempat untuk sekitar 20 anak, tapi ternyata lebih dari 30 anak yang ikut. Ini menunjukkan semangat mereka sangat tinggi,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan agar anak-anak Sintang semakin mengenal pangan lokal dan berani berekspresi.
“Tujuan utama kami bukan mencari pemenang, tapi memberi ruang bagi anak-anak untuk berkreasi dan belajar mengenal komoditas pangan daerah sejak dini,” tutup Wihastuti. (Rilis Diskominfo Sintang Tahun 2025)










