SINTANG, ujungjemari.id- Pemerintah Kabupaten Sintang terus mendorong percepatan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, menyampaikan bahwa hingga saat ini baru sekitar 8.000 siswa yang telah mendapatkan makanan bergizi, dari total sekitar 88.000 siswa yang terdata di seluruh Kabupaten Sintang.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah pusat telah menetapkan 150 titik lokasi pembangunan dapur umum, terutama di desa kategori 3T (terpencil, terluar, tertinggal). Namun, dari jumlah tersebut baru 54 titik yang memiliki calon investor lokal yang siap membangun dapur. Sementara 96 titik lainnya belum mendapatkan investor.
Kartiyus menegaskan bahwa koordinasi antara pemerintah kabupaten, camat, dan desa sangat penting agar seluruh titik yang telah ditetapkan dapat segera terealisasi. Menurutnya, jika dapur tidak dibangun, maka siswa di desa-desa tersebut tidak akan bisa mendapatkan makan bergizi gratis seperti yang telah diprogramkan Presiden.
“Kalau titik sudah ditentukan pusat tetapi tidak dibangun, maka anak-anak di sana tidak bisa menerima makan gratis. Ini harus kita kejar bersama,” ujar Kartiyus pada Jumat, 7 November 2025.
Selain 150 titik tersebut, Pemerintah Kabupaten Sintang juga telah mengusulkan tambahan 101 titik dapur umum baru untuk dibangun pada tahun ini, sehingga cakupan layanan bisa meluas. “Harapannya, pada tahun depan dapur-dapur ini sudah dapat beroperasi,” ujar Kartiyus.
Kartiyus menjelaskan bahwa dapur-dapur yang melayani wilayah 3T harus memenuhi syarat khusus. Jarak pengantaran makanan tidak boleh lebih dari 6 kilometer dari dapur dan waktu pengantaran tidak boleh lebih dari 30 menit agar makanan tidak basi dan tetap aman dikonsumsi anak sekolah.
Saat ini, dapur yang sudah beroperasi secara penuh baru empat dapur kategori aglomerasi yang melayani lebih dari 5.000 penerima. Sementara 54 dapur lainnya masih dalam tahap persiapan pembangunan. Pemerintah berharap pada akhir tahun 2025, seluruh dapur tersebut sudah rampung dan dapat memproduksi makanan setiap hari.
Kartiyus juga mengajak camat untuk aktif melakukan pengawasan di kecamatan masing-masing agar koordinasi berjalan baik.
“Kita minta seluruh pihak bekerja bersama agar program MBG dapat terlaksana secara menyeluruh dan memberi manfaat nyata bagi anak-anak di Sintang,” pungkasnya.










