Zulkarnain: Jalan Darat Rusak, Masyarakat Andalkan Transportasi Sungai

oleh
Anggota DPRD Sintang, Zulkarnain

SINTANG, KALBAR – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Zulkarnain menyoroti sejumlah ruas jalan rusak di Kecamatan Serawai yang hingga saat ini belum ada penanganan dari pemerintah daerah.

Seperti kerusakan ruas jalan menuju Desa Rantau Malam, Kecamatan Serawai. Kerusakan ruas jalan tersebut sudah lama dikeluhkan masyarakat setempat. Dirinya pun di kursi legislatif sudah mengusulkannya kepada pemerintah daerah namun belum ada tanggapan.

Ia menegaskan, pembenahan jalan menuju Rantau malam sangat diperlukan agar akses transportasi masyarakat melalui jalan darat jadi lebih lancar.

“Inilah harapan masyarakat supaya ini segera dibenahi. Mengingat saat ini bahan pokok semakin naik, tapi kondisi kita jalan kita masih susah dilewati,” kata Zulkarnain di DPRD Sintang belum lama ini

Perbaikan infrastruktur jalan di pedalaman Serawai menuju Rantau Malam, tentu sangat diharapkan sekali oleh masyarakat. “Karena jalan itu sudah dibuka tapi sampai saat ini belum ada perbaikan,” ungkapnya.

Jalan darat yang rusak tersebut lanjut dia sebagian besar transportasi menuju pedalaman Serawai maupun Ambalau semuanya mengandalkan jalur sungai.

“Mau gimana lagi lah, masyarakat tidak punya pilihan lain karena jalan darat rusak. Dipilihlah jalur sungai meski biaya transportasinya lebih mahal,” katanya.

Politisi dari Partai Hati Nurani Rakyat ini menuturkan, selain mengeluhkan tentang infrastruktur, warga Serawai-Ambalau juga mengharapkan perhatian pemerintah terhadap sektor pendidikan. Seperti masalah guru yang masih kurang. Hingga rumah guru tak layak huni.

“Permintaan masyarakat itu masih lumrah. Semua persoalan itu yang biasa mereka hadapi sehari-hari. Tapi memang, dengan kondisi keuangan pemerintah yang saat ini terdampak pandemi COVID-19, tentu tidak mungkin mengakomodir semua keluhan maupun usulan masyatakat,” katanya.

“Kita pada dasarnya hanya ingin berusaha dan berupaya agar bisa ditangani pemerintah. Kita juga tidak bisa memaksa, apalagi dengan kondisi keuangan daerah yang terdampak akibat pandemi COVID-19. Walaupun sekarang pandemi sudah mereda, tapi imbasnya masih kuat hingga saat ini terutama terkait anggaran pembangunan infrastruktur,” pungkasnya. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *