Empat Suster SMFA di Sintang Ikrarkan Kaul Kekal, Empat Lainnya Rayakan Syukur Hidup Membiara

oleh
Potong Tumpeng dan Kue Ulanng Tahun Perayaan Kaul Kekal dan Hidup Membiara di Balai Kenyalang Sintang

SINTANG, www.ujungjemari.id- Suasana penuh sukacita menyelimuti Gereja Katedral Kristus Raja Sintang pada Sabtu, 3 Mei 2025 dalam perayaan Ekaristi pengikraran kaul kekal oleh empat suster dari Kongregasi Suster-suster Misi Fransiskan Santo Antonius (SMFA). Dalam kesempatan yang sama, empat suster lainnya juga merayakan syukur atas perjalanan panjang hidup membiara mereka.

Keempat suster yang mengikrarkan kaul kekal adalah Sr. Antonia, SMFA; Sr. Egidia, SMFA; Sr. Angel, SMFA; dan Sr. Benedicta, SMFA. Sementara itu, tiga suster merayakan 25 tahun hidup membiara (pesta perak), yaitu Sr. Sofia, SMFA; Sr. Theodorine, SMFA; dan Sr. Theresia Tince, SMFA. Satu suster lainnya, Sr. Immaculata Bindon, SMFA, merayakan tonggak istimewa 60 tahun hidup membiara.

Foto Bersama

Perayaan Ekaristi ini dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap, dan turut dihadiri Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, serta umat Katolik dari berbagai paroki.

Uskup Samuel menyampaikan apresiasi dan kekaguman atas ketekunan serta kesetiaan para suster dalam menjalani panggilan hidup religius. Ia secara khusus menyoroti Sr. Immaculata yang merayakan 60 tahun hidup membiara sebagai sesuatu yang luar biasa dan langka.

“Mereka telah membaktikan hidupnya kepada manusia melalui Kongregasi dalam Gereja Katolik. Mereka membangun kehidupan sesuai cita-cita dasar Kongregasi. Atas nama Gereja, saya ucapkan terima kasih,” ujar Mgr. Samuel.

Uskup juga menekankan peran besar para suster dalam pelayanan, termasuk mereka yang bekerja di daerah-daerah terpencil, seperti di hutan dan wilayah terpencil lainnya. Ia mengajak seluruh umat untuk tetap saling mendoakan agar Gereja terus bertumbuh demi keselamatan banyak orang.

“Perayaan ini adalah ungkapan syukur kepada Allah atas mukjizat kehidupan yang dihadirkan melalui panggilan hidup membiara. Semoga generasi muda juga terinspirasi dan terbuka terhadap panggilan Tuhan,” lanjutnya.

Perayaan kaul kekal dan syukur hidup membiara ini juga menjadi momen untuk meneguhkan iman umat serta menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menghidupi panggilan masing-masing sebagai bagian dari Gereja Katolik.

“Mari kita saling mendukung,saling mendoakan dan memberi kesaksian bagaimana harus hidup sebagai orang Katolik yang benar, taat, dan berbakti sesuai dengan panggilan hidup kita masing-masing,” ajaknya.

Dalam suasana penuh haru, Sr. Egidia, SMFA, mewakili para suster yang berkaul kekal menyampaikan ucapan terima kasih dan refleksi panggilannya.

“Pertama-tama, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Bapak Uskup yang telah memimpin perayaan syukur ini. Terima kasih juga kepada para imam, Suster Susana dan Dewan Pimpinan Kongregasi, para suster sekongregasi, Pastor Paroki, serta seluruh umat yang telah mendukung dan mendoakan kami,” ungkapnya.

Potong Tumpeng dan Kue Ulang Tahun Perayaan Kaul Kekal dan Hidup Membiara di Balai Kenyalang Sintang

Sr. Egidia juga menyampaikan rasa syukur mendalam kepada orang tua dan keluarga besar yang telah mendampingi perjalanan panggilannya hingga titik ini.

“Kami sungguh bangga memiliki orang tua yang telah merawat, mendidik, dan menyerahkan kami dalam panggilan suci ini. Bagi orang tua kami yang telah berpulang, kami yakin mereka mendoakan kami dari surga,” ujarnya haru.

Ia menambahkan bahwa kaul kekal bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari perjuangan baru untuk setia dalam tugas dan tanggung jawab sebagai religius. Ia menegaskan bahwa dalam Kongregasi SMFA, para suster menemukan tempat bermuara, tempat di mana mereka mengalami kasih Tuhan yang hadir dan mencintai tanpa syarat, bahkan melalui salib hidup.

“Perjalanan panggilan ini adalah kisah kasih bersama Allah, dan Yesus yang tersalib menjadi tokoh utama dalam kisah ini. Kami hanya bisa membalas kasih-Nya dengan memberikan diri kami sepenuhnya, meskipun kami sadar akan kerapuhan dan keterbatasan kami,” tuturnya.

Sementara itu, Sr. Suzana, SMFA selaku pimpinan Biara SMFA Sintang turut memberikan pesan dalam sambutannya.

“Hari ini kita dipenuhi sukacita karena menyaksikan janji setia para suster kepada Tuhan. Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari hidup membiara yang sejati, hidup yang tidak lagi berpusat pada diri sendiri, tetapi berpusat pada relasi dengan Tuhan dan pelayanan kepada sesama.”

Ia juga menyoroti keteladanan Sr. Immaculata yang telah melayani selama enam dekade, serta pentingnya hidup dalam kerendahan hati.

“Suster Immaculata memberi kesaksian iman luar biasa. Mari kita meneladani kerendahan hati Kristus, tidak mencari pujian, tetapi menganggap orang lain lebih penting dari diri sendiri,” ujarnya.

Sr. Susana menyampaikan terima kasih kepada para orang tua, umat, donatur, dan panitia yang telah mendukung terselenggaranya perayaan ini. “Mohon maaf apabila ada kekurangan selama rangkaian acara berlangsung,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *